Realisasi Kinerja Pelaksanaan APBN Madiun Raya Periode Semester I 2024

Admin JSN
27 Juli 2024 | 10.29 WIB Last Updated 2024-07-27T03:29:10Z
Realisasi Kinerja Pelaksanaan APBN Madiun Raya Periode Semester I 2024. Foto dokumen KPPN Madiun


MADIUN | JATIMSATUNEWS.COM - Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2024 telah melewati periode semester I. Banyak hal yang telah dilakukan dan dicapai, baik pengelolaan penerimaan negara maupun pengeluaran/belanja negara. 

Penerimaan negara berasal dari be rbagai sumber, yaitu penerimaan pajak, penerimaam bukan pajak, serta penerimaam bea dan cukai. Sedangkan pengeluaran negara untuk belanja pemerintah pusat dan dana transfer ke daerah (TKD).

KPPN Madiun dan KPPN Pacitan telah menggelar press release realisasi kinerja pengelolaan APBN wilayah Madiun Raya periode Semester I 2024, 16 Juli 2024. 

Hadir untuk menyampaikan realisasi Kepala KPP Pratama Madiun, Kepala KPP Pratama Ponorogo, Kepala KPP Pratama Ngawi, Kepala KPP Bea dan Cukai Madiun, Kepala KPKNL Madiun, Kepala KPPN Madiun, dan Kepala KPPN Pacitan. Acara tersebut diikuti para stakeholder pimpinan satuan kerja dan pemerintah daerah lingkup Madiun Raya.

Dana APBN Tahun Anggaran 2024 yang dikelola oleh unit vertikal Kementerian Keuangan di Wilayah Madiun Raya, terdiri atas target penerimaan sebesar Rp10,96 triliun dan pagu Belanja sebesar Rp12,55 triliun. Target penerimaan terdiri atas Penerimaan Pajak Rp1,46 triliun, Penerimaan Bea dan Cukai Rp1,11 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp8,38 miliar. 

Realisasi penerimaan sampai dengan periode semester I 2024 terdiri atas penerimaan pajak sebesar Rp681,05 miliar atau 46,54% dari target. Sementara penerimaan bea dan cukai Rp650,69 miliar atau 58,49%, sedangkan PNBP sebesar Rp4,49 miliar atau 53,58%.

Penerimaan sektor pajak pada semester I tahun 2024 ini rata-rata tumbuh positif dan lebih baik dibanding tahun lalu. Sampai dengan akhir tahun 2024 diproyeksikan target akan tercapai dan melebihi target tahunan. Di KPP Pratama Madiun, realisasi penerimaan pajak sebesar 52,71%, dan tumbuh positif sebesar 25,8% YoY. KPP Pratama Ponorogo realisasi 41,09% dan tumbuh positif 23,5% YoY. Sedangkan di KPP Pratama Ngawi, realisasi 43,61% dengan pertumbuhan positif 17,62% YoY.

Enam sektor dominan penyumbang penerimaan pajak berasal dari sektor administrasi pemerintahan dan jaminan sosial, sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor perdagangan besar dan eceran reparasi dan perawatan kendaraan, sektor industri pengolahan, sektor transportasi dan pergudangan, serta sektor pertanian, serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. 

Penerimaan cukai mencapai 58,55%, tumbuh positif 23,21% YoY, dan sebagai kontribusi terbesar yaitu 99,98% dari penerimaan bea masuk dan cukai. Sedangkan penerimaan bea masuk 8,57% dengan porsi kontribusi 0,02%. 

Wilayah KPP Bea Cukai Madiun, penerimaan cukai terbesar berasal dari cukai rokok dari Perusahaan rokok HM Sampoerna dengan kontribusi 70,18%, dan PT Gudang Garam dengan kontribusi 24,01%. Sedangkan kontribusi dari pabrik rokok Golongan III lainnya sebesar 5,82%.

Sebagai informasi saat ini terdapat beberapa penerbitan ijin NPPKBC baru sehingga harapannya dapat menaikkan penerimaan dari sektor cukai. Saat ini digalakkan Operasi Gempur Tahun 2024 secara serentak di Indonesia, sebagai Upaya mempersempit ruang gerak peredaran rokok illegal. Selain itu, terdapat beberapa permohonan ijin Kawasan Berikat yang masuk, sedanag dalam proses verifikasi, sehingga diharapkan dapat menambah lapangan kerja baru dan meningkatkan aktivitas ekonomi di wilayah Madiun Raya.

Untuk data realisasi belanja/pengeluaran APBN sebesar Rp6,87 triliun atau 54,74% dari pagu. Realisasi tersebut mengalami pertumbuhan 16,36% dibanding periode yang sama tahun lalu (YoY). Realisasi terbesar pada belanja pegawai yang telah mencapai 58,01%, disusul belanja transfer ke daerah (TKD) 55,46%, belanja modal 54,55%, belanja barang 47,58%, serta belanja modal 31,66%.

Secara keseluruhan, Realisasi Dana Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp5,01 triliun, 55,46% dari pagu. Capaian tertinggi pada Pemda Kabupaten Ponorogo sebesar 59.86%, kemudian kedua Kabupaten Madiun 57,25%, ketiga Kabupaten Magetan 54,86%, keempat Kabupaten Pacitan 54,76%, kelima Kota Madiun 52,85% dan keenam Kabupaten Ngawi 52,15%.

Pada kesempatan press release tersebut, para pimpinan unit vertikal Kementerian Keuangan di Madiun Raya menyampaikan apresiasi. Pun ucapan terima kasih atas partisipasi dan kinerja dalam pelaksanaan anggaran penerimaan dan belanja APBN kepada masyarakat, dunia usaha, wajib pajak, serta satuan kerja pemerintah pusat dan Pemda. Oleh karena peran mereka kinerja pelaksanaan/realisasi penerimaan dan belanja anggaran periode Semester I 2024 lebih baik dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. (Team KPPN Madiun)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Realisasi Kinerja Pelaksanaan APBN Madiun Raya Periode Semester I 2024

Trending Now