Press Release Penerimaan dan Pengeluaran Negara Lingkup Madiun Raya Periode Semeseter I Tahun 2024. Foto dokumen KPPN Madiun.
MADIUN | JATIMSATUNEWS.COM - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Madiun menggelar Press Release untuk Periode s.d. Semester I Tahun 2024 melalui media zoom, Selasa, 16 Juli 2024.
Press Release diselenggarakan bersama Kemenkeu Satu Lingkup Madiun Raya meliputi KPP Pratama Madiun, KPBC Madiun, KPKNL Madiun, KPP Pratama Pronorogo, KPP Pratama Ngawi dan KPPN Pacitan. Pun hadir satuan kerja (Satker) dan Pemerintah Daerah Mitra Kerja KPPN Madiun.
Kepala KPPN Madiun, Joko Maryono membuka sekaligus memaparkan kinerja dari masing-masing unit. Pada awal sesi, Kepala KPP Pratama Madiun, Rizaldi menyampaikan capaian penerimaan pajak s.d. Periode Juni 2024. Untuk wilayah Kabupaten dan Kota Madiun, pendapatan pajak mencapai Rp309.07 miliar dari target Rp586.38 miliar atau setara 52.71%.
Sesi selanjutnya, Kepala KPP Pratama Ponorogo, Indra Prijadi menyampaikan perolehan pajak Kabupaten Ponorogo dan Pacitan s.d. Semester I Tahun 2024 sebesar Rp169,14 miliar dari target Rp411.68 miliar atau 41.09%.
Apabila dibandingkan dengan capaian periode yang sama di tahun lalu (YoY) mengalami pertumbuhan sebesar 23.5%. Penerimaan per sektor di wilayah Ponorogo-Pacitan juga mengalami kenaikan sebesar 23.01%. Demikian juga untuk Wajib pajak tumbuh bayar di angka 23, 54%.
Pemaparan realisasi pendapatan pajak berikutnya disampaikan Kepala KPP Pratama Ngawi, Sudarmawan Haris Hartadi. Haris menyampaikan pendapatan pajak untuk wilayah Kabupaten Magetan dan Ngawi sampai dengan akhir Juni 2024 sebesar Rp202.84 miliar atau 43.61% dari target pendapatan pajak sebesar Rp465.18 miliar.
Penerimaan pajak di wilayah Ngawi-Magetan mengalami kenaikan sampai dengan 113.98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY). Wilayah Magetan-Ngawi juga mengalami pertumbuhan pajak sebesar 17,62%.
Hingga periode Semester I 2024, pendapatan pajak di wilayah Madiun Raya capaian terbesar diperoleh KPP Pratama Madiun. Menjadi harapan bersama bahwa progres pendapatan pajak akan terus membaik hingga periode akhir tahun Anggaran 2024 dan seluruh unit bisa melampaui target yang ditetapkan.
Sementara Kepala Seksi Perbendaharaan KPBC Madiun, Slamet Parmadi memaparkan capaian penerimaan Bea dan Cukai tahun 2024. Total penerimaan pada periode 1 Januari s.d. 31 Juni 2024 sebesar Rp650,69 miliar. Ini tumbuh positif 22,86% dibandingkan total penerimaan 2023 sebesar Rp529,63 miliar pada periode yang sama (YoY).
Berikut rincian penerimaan Bea dan Cukai periode 1 Januari s.d. 31 Juni 2024:
Cukai 2024 sebesar Rp650,57 miliar, tumbuh positif 23,21% dibandingkan cukai 2023 Rp528,06 miliar dan BM 2024 sebesar Rp0,12 miliar, tumbuh negatif 92,36% dibandingkan BM 2023, Rp1,57 miliar.
Untuk diketahui wilayah KPBC Madiun meliputi 1 kota dan 5 kabupaten di wilayah Madiun Raya. Bea Cukai saat ini, 5-31 Juli 2024 tengah melaksanakan Operasi Gempur Tahun 2024 secara serentak di seluruh Indonesia. Hal demikian sebagai upaya untuk mempersempit ruang gerak peredaran rokok illegal.
Memasuki sesi kelima, giliran KPKNL Madiun yang menyampaikan paparan penerimaan bukan pajak dari pengelolaan kekayaan negara dan lelang.
Kepala KPKNL Madiun, Fendi Purwanto mengungkapkan bahwa sampai dengan periode Semeseter I Tahun 2024, pendapatan negara bukan pajak mencapai Rp4.495.463.812,00 dari target Rp8.387.075.990,00 atau sebesar 53.6%. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ini bersumber dari PNBP Barang Milik Negara (BMN), Piutang Negara, Lelang, Pejabat Lelang Kelas I dan Lelang Pegadaian.
Sesi selanjutnya, KPPN Madiun memaparkan Realisasi Belanja Satker dan Transfer ke Daerah oleh Kepala KPPN Madiun. Sampai dengan periode 30 Juni 2024 pengeluaran negara mencapai Rp5.975 miliar atau 54.75% dari target realisasi sebesar Rp10.913 miliar.
Capaian tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 49,15%.
Dari seluruh jenis belanja yang meliputi belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bansos dan transfer mengalami peningkatan persentase realisasi secara year of year.
Belanja Transfer ke Daerah Wilayah Madiun Raya yang memiliki total Pagu Rp7,66 triliun telah terealisasi Rp4,26 triliun atau sebesar 55,68 %.
Realisasi Belanja Dana Alokasi Umum (DAU) mencapai Rp2.54 triliun dari Pagu Rp4,48 triliun atau 56,69%. Sementara belanja Dana Bagi Hasil (DBH) total realisasi Rp268,34 miliar dari Pagu Rp610,9 miliar atau 43,93%.
Dana Transfer DAK Fisik, realisasi s.d. 30 Juni 2024 sebesar Rp52,93 miliar dari Pagu Rp395 miliar atau 13,39%. Untuk Realisasi Dana BOK dan BOS sebesar Rp214,22 miliar dari Pagu Rp447,9 miliar atau 47,82%. Realisasi Untuk Dana Desa mencapai Rp730 miliar dari pagu Rp870 miliar atau sebesar 83.94%, sedangkan realisasi insentif daerah sebesar Rp64,93 miliar dari Pagu 129,86 miliar atau 50%.
Sesi paparan ditutup dengan penyampaian belanja dari KPPN Pacitan yang menyampaikan realisasi belanja untuk wilayah Kabupaten Pacitan. Sampai dengan akhir semester I, KPPN Pacitan telah merealisasikan Rp895,39 miliar dari pagu Rp1.637,84 miliar atau sebesar 54.67%. Dana Transfer Ke Daerah terealisasi Rp743,96 miliar atau setara 54,76% dari Pagu Rp1.358,50 miliar.
Secara keseluruhan baik penerimaan maupun realisasi belanja berada pada progres kinerja yang positif. Menjadi harapan bersama, penerimaan dan belanja negara di Wilayah Madiun Raya dapat mencapai target hingga akhir tahun anggaran 2024. Belanja negara dapat terus berperan dalam mendorong pertumbahan ekonomi masyarakat Madiun Raya khususnya dan Jawa Timur pada umumnya. Pada gilirannya mendorong peningkatan penerimaan negara.
Tim Press Release KPPN Madiun