Pilar Penanda Agama Islam Sebagai Agama Ilmu Pengetahuan

Admin JSN
05 Juli 2024 | 10.08 WIB Last Updated 2024-07-05T03:08:46Z

Pilar Aisyah tidak boleh sekadar diartikan sebagai penanda tempat salat Nabi. Lebih dari itu, pilar Aisyah menandakan peran perempuan dalam pengembangan Islam

ARTIKEL|JATIMSATUNEWS.COM - Siapa yang tidak mengenal Sayyidah Aisyah?Sosok isteri Rasulullah yang diperdebatkan sepanjang masa apakah memang benar dinikahi oleh Rasulullah saat masih kecil ataukah sudah beranjak dewasa. Dalam buku "Lentera" yang disusun oleh tim Pesantren Lirboyo, disebutkan bahwa Sayyidah Aisyah dinikahi Rasulullah pada umur 18 tahun.

Namun, artikel ini tidak sedang menulis tentang perdebatan tersebut. Allahu Yarhamuh KH. Maimoen Zubair pernah menyampaikan bahwa Nabi Muhammad tidak menikahi seseorang karena nafsu syahwat. Setiap pernikahan Rasulullah memiliki tujuan dakwah tertentu yang bermanfaat bagi perkembangan Islam sebagai agama ilmu pengetahuan. Salah satu yang disepakati para ulama dari pernikahan Nabi dan Sayyidah Aisyah adalah keberadaan Sayyidah Aisyah sebagai perawi hadits perempuan yang paling banyak meriwayatkan hadits.

Keberadaan Sayyidah Aisyah sebagai istri Nabi menjadikannya sosok penting yang dapat menjelaskan perilaku Rasulullah yang tidak diketahui orang lain. Dr. Du’a Mazin dalam bukunya "al-Qawaid al-Usuliyah al-Mustanbathah min Fiqhi Sayyidati Aisyah" menggali warisan intelektual Sayyidah Aisyah, dalam buku tersebut, Du’a memaparkan kecerdasan intelektual Sayyidah Aisyah yang menjadikannya leluasa menggali ilmu secara langsung dari sumber permata ilmu Rasulullah.

Nama Sayyidah Aisyah juga diabadikan pada salah satu pilar yang berdiri kokoh di Raudloh, pertamanan surga di Masjid Nabawi. Meski dalam satu riwayat Rasulullah selalu memuji Sayyidah Khadijah dan menyatakan keberadaan beliau tidak tergantikan, Namun Sayyidah Aisyah mempunyai peran tersendiri bagi dakwah Islam. Nama Sayyidah Aisyah terpatri sebagai salah satu nama pilar karena dikaitkan dengan sabda Nabi Muhammad SAW :"Ada tempat yang sangat penting di dalam Masjid Nabawi yang mulia, jika seseorang mengetahuinya, mereka akan mengadakan undian untuk mendapatkan kesempatan agar bisa salat di sana" yang kemudian diketahui bahwa yang dimaksud dari tempat itu adalah tempat yang sekarang diabadikan pada pilar Aisyah itu. 

Awalnya, Sayyidah Aisyah tidak menjelaskan secara terang-terangan lokasi yang dimaksud Rasulullah. Namun, para sahabat memperhatikan bahwa Abdullah bin Zubair RA selalu melakukan salat dekat tiang Aisyah. Sejak itu, para sahabat yakin bahwa Aisyah RA telah memberitahukan tempat tersebut secara rahasia kepada keponakannya. Tempat itu dikenal sebagai Tiang Aisyah, tempat di mana Rasulullah sering bertahajud dan salat.

Di sisi lain, tiang Aisyah ini menjadi monumen yang menjelaskan peran perempuan cerdas yang membantu Nabi dalam berdakwah. Sayyidah Aisyah menjadi perantara para sahabat perempuan yang ingin bertanya kepada Rasulullah tentang ajaran Islam. Sayyidah Aisyah banyak meluruskan pandangan orang tentang perempuan dan memiliki peran penting dalam mendidik generasi muda umat Islam dengan mendirikan majelis ilmu bagi kaum Muslimah.

Pilar Aisyah tidak boleh sekadar diartikan sebagai penanda tempat salat Nabi. Lebih dari itu, pilar Aisyah menandakan peran perempuan dalam pengembangan Islam. Karena Islam adalah agama ilmu pengetahuan dan satu-satunya warisan Nabi adalah majelis ilmu.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pilar Penanda Agama Islam Sebagai Agama Ilmu Pengetahuan

Trending Now