Karya: Fachry Redaksi JSN.COM
OPINI | JATIMSATUNEWS.COM - Pilkada 2024 di Kabupaten Sampang diperkirakan akan menjadi ajang pertarungan yang sengit antara dua pasangan calon bupati yang telah menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan.
Bakal calon diperkirakan ada dua potos di antaranya pasangan H. Slamet Junaidi-H. Ahmad Mahfud dan H. Muhammad Muafi-H. Abdullah Hidayat.
Adapun pengusung pasangan H. Slamet Junaidi-H. Ahmad Mahfud, sudah mendapat rekomendasi dari Partai Nasdem, Gerindra, dan PKS. Sedangkan pasangan H. Muhammad Muafi-H. Abdullah Hidayat, sementara masih mengantongi satu partai yaitu Partai PPP.
Masih tersisa beberapa partai di Kabupaten Sampang yang belum menentukan atau mengeluarkan rekomnya pada Pilkada Sampang, antara lain PKB, PAN, PDI-P, Demokrat, Golkar, Hanura, dan PBB.
Pasangan H. Slamet Junaidi dan H. Ahmad Mahfud dikenal sebagai sosok yang tegas dan religius. Kombinasi ini memberikan mereka keunggulan dalam hal kepemimpinan yang kuat serta pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai agama.
H. Slamet Junaidi, yang biasa disapa Aba Idi, dengan pengalaman dan karakternya yang tegas, dipandang mampu membawa perubahan signifikan di Sampang, sementara H. Ahmad Mahfud (Ra Mahfud), dengan latar belakang religiusnya, memberikan keseimbangan dalam kebijakan yang berlandaskan moral dan etika.
Di sisi lain, pasangan H. Muhammad Muafi (Ra Mamak) dan H. Abdullah Hidayat (H Ab) juga tidak kalah menarik. Mereka memiliki reputasi sebagai figur religius dan tegas. Ra Mamak, yang dikenal luas di kalangan masyarakat, membawa aura kepemimpinan yang dihormati, sementara H. Abdullah Hidayat melengkapi pasangan ini dengan pendekatan yang serupa namun memiliki kapasitas dan posisi yang berbeda.
Kedua pasangan ini, meskipun berbeda dalam beberapa aspek, memiliki persamaan dalam hal integritas dan komitmen terhadap nilai-nilai religius serta ketegasan dalam memimpin. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Sampang menginginkan pemimpin yang tidak hanya mampu membawa perubahan, tetapi juga memegang teguh prinsip-prinsip agama dalam setiap kebijakannya.
Pilihan antara kedua pasangan ini akan sangat bergantung pada visi dan misi yang mereka tawarkan serta bagaimana mereka mampu meyakinkan masyarakat bahwa mereka adalah pilihan terbaik untuk memimpin Sampang ke arah yang lebih baik. Tantangan besar bagi kedua pasangan adalah bagaimana mereka bisa menghadirkan program-program yang nyata dan berdampak positif bagi semua lapisan masyarakat.
Pada akhirnya, Pilkada 2024 di Sampang bukan hanya tentang memilih siapa yang akan memimpin, tetapi juga tentang memilih jalan terbaik untuk masa depan daerah ini. Masyarakat perlu mempertimbangkan dengan bijak dan melihat rekam jejak serta rencana konkret yang ditawarkan oleh kedua pasangan calon bupati. Semoga pilihan yang diambil nanti benar-benar membawa Sampang ke arah yang lebih maju dan sejahtera.