ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Melestarikan Budaya Melalui Jajanan Tradisional: Event Kolaborasi Bersama Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Admin JSN
09 Juli 2024 | 18.10 WIB Last Updated 2024-07-09T11:10:25Z

 

Pengunjung Sinau Sareng Jajanan Tradisional yang mencoba membuat jajan

PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM – Indonesia memiliki ragam kebudayaan yang kaya, termasuk jajanan tradisional khas setiap daerah. Di Situs Patirtaan Ngawonggo, pengunjung dapat merasakan berbagai jenis jajanan tradisional dalam acara "Sinau Sareng Jajanan Tradisional," yang berarti "Belajar Bersama Membuat Kue Tradisional."

Acara yang diadakan oleh Kelompok Estelle Crew, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), ini bertujuan melestarikan budaya jajanan tradisional dan memberikan edukasi dalam pembuatan jajanan tradisional di Tomboan (tempat menjamu tamu) di Situs Patirtaan Ngawonggo. Jajanan yang disuguhkan meliputi apem pasung, klepon, dan ongol-ongol.

Acara yang diadakan pada bulan Juni ini dihadiri dengan antusias oleh mahasiswa Malang dan mahasiswa dari program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) UMM. Rahmad Yasin, pengelola Situs Patirtaan Ngawonggo, memberikan sambutan pembuka.

“Acara pembuatan jajanan tradisional baru pertama kali diadakan di Situs Patirtaan Ngawonggo. Harapannya, teman-teman bisa memetik manfaat dan merasakan edukasi melalui pembuatan jajan ini, serta semakin mengakrabkan diri dengan yang lainnya,” ujar Cak Yasin.

Setelah sambutan, Cak Yasin menyambut pengunjung dengan lagu “Sugeng Rawuh,” yang berarti selamat datang. Lagu ini menjadi penyambutan hangat bagi pengunjung yang telah berkenan mengunjungi Desa Ngawonggo.

Acara selanjutnya, pengunjung mulai diarahkan untuk berpartisipasi pembuatan jajanan tradisional. Jajanan tradisional pertama yang dibuat yaitu apem pasung. pengunjung secara bergantian untuk berpartisipasi pada acara ini. Pembuatan apem pasung ini, pengunjung diajak dari cara memasukkan adonan ke dalam cetakan yang telah dibentuk seperti corong es krim yang menggunakan daun nangka sebagai wadahnya.

Jajanan tradisional kedua yaitu klepon, di mana pengunjung diajak membuat adonan klepon hingga proses perebusan klepon hingga disuguhkan. Lalu jajanan tradisional ketiga yaitu ongol-ongol, pengunjung diajak membuat adonan jajan tersebut hingga proses melumuri menggunakan kelapa yang telah diparut hingga terakhir ditusuk menggunakan tusukan seperti tusuk sate.

Selama proses pembuatan ketiga jajanan tersebut, pengunjung sangat antusias untuk mencoba, terutama para mahasiswa BIPA yang memang merupakan pengalaman pertama mereka dalam membuat jajan.

“Saya senang sekali dapat mengikuti acara membuat jajanan tradisional dan sebelumnya saya belum pernah mengikuti acara seperti ini. Teman-teman juga sangat welcome kepada saya dan teman BIPA lain dan suasana di sini saya sangat menyukainya,” ucap Ningsih, salah satu mahasiswa BIPA UMM.

Dalam acara ini, pengunjung sangat bersemangat dalam berpartisipasi pembuatan jajanan tradisional. Mereka juga mencoba secara langsung jajanan yang telah dibuat. Pada akhir acara, pengunjung diajak makan bersama  setelah membuat jajanan tradisional. Setelah membuat jajanan tradisional, para pengunjung makan bersama di area pelataran Tomboan dengan menu tradisional yang biasa disuguhkan di Tomboan seperti sayur lodeh, pecel, bakwan jagung, tempe goreng, dan juga sambal.

Pengunjung tidak hanya diedukasi dalam Sinau Sareng Jajanan Tradisional, edukasi wedang di Tomboan juga menjadi edukasi bagi pengunjung dalam pembuatan wedang khas Situs Patirtaan Ngawonggo. Dalam edukasi ini, Cak Yasin dan Cak Hanafi yang juga pengelola di Situs Patirtaan Ngawonggo menjelaskan makna dari wedang yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh dan pembuatan wedang Tomboan. Beberapa pengunjung juga diajak langsung untuk membuat wedang tersebut.

Dengan adanya acara Sinau Sareng Jajanan Tradisional diharapkan mendapat pengetahuan baru dan pengalaman baru dalam memotivasi untuk membudayakan dan melestarikan jajanan tradisional di Indonesia.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Melestarikan Budaya Melalui Jajanan Tradisional: Event Kolaborasi Bersama Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Trending Now