Legenda Candi Dadi Tulungagung yang Kisahnya Mirip Roro Jonggrang

Admin JSN
21 Juli 2024 | 10.22 WIB Last Updated 2024-07-21T03:22:58Z

 

Legenda Candi Dadi Tulungagung yang konon kisahnya mirip Roro Jonggrang di era Majapahit

TULUNGAGUNG|JATIMSATUNEWS.COM -  Candi Dadi yang berada di Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung hingga kini masih menjadi misteri. Namun berdasarkan cerita rakyat, candi ini memiliki kisah mirip Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso.

Juru Pelihara Candi Dadi, Andi Pamuji mengatakan penelusuran sejarah Candi Dadi yang dilakukan sejak era penjajahan belum berhasil mendapatkan petunjuk pasti berupa prasasti atau benda lain yang dapat menceritakan asal muasal candi. Saat ini, untuk memperkirakan sejarah candi itu, hanya didasarkan dari bangunan-bangunan benda cagar budaya yang ada di sekitarnya.

Di sisi lain, keberadaan sebuah candi selalu diiringi dengan cerita rakyat atau folklor secara turun-temurun, tak terkecuali dengan Candi Dadi. Dari cerita tutur yang berkembang, candi di puncak perbukitan tersebut konon bermula dari adanya seorang pangeran yang hendak melamar seorang putri dari Kediri.

"Sang putri pun mengajukan syarat kepada pangeran itu, agar bisa menikah dengannya. Putri meminta agar pangeran membangun sembilan candi dalam waktu satu malam," kata Andi kepada JatimSatuNews Kamis (18/7/2024).

Tak hanya sekadar candi biasa, sang putri menginginkan seluruh candi dibangun di atas bukit. Sang pangeran pun menyanggupi persyaratan yang diajukan putri itu.

Konon, pangeran pun langsung memulai pembuatan sembilan candi tersebut di lereng perbukitan Wajak sisi selatan. Namun di tengah kesibukannya membangun candi, tiba-tiba suasana di sekitarnya berubah menjadi terang, ayam pun berkokok bersahutan.

"Kemudian juga terdengar suara orang-orang menumbuk padi," ujarnya.

Sang pangeran pun terkejut, karena perubahan itu menandakan jika malam hari telah berganti menjadi pagi. Namun akhirnya sang pangeran mengetahui akal bulus sang putri jika suasana yang tercipta hanya tipuan belaka. Semua adalah ulah dari sang putri yang memerintahkan warga untuk membakar jerami dan menumbuk padi untuk menciptakan seolah-olah hari telah pagi.

Tujuannya agar sang pangeran gagal membuat sembilan candi yang dipersyaratkan oleh putri. Ulah sang putri pun berhasil menggagalkan pembuatan candi. Dari sembilan yang diminta hanya mampu dibangun empat candi yakni Candi Dadi, Candi Urung, Candi Gemali, dan Candi Butho.

"Pangeran pun akhirnya marah dan mengutuk dengan berkata gadis-gadis di daerah itu tidak akan menikah sebelum berusia tua. Tapi itu hanya mitos. Konon daerah itu kini bernama Kedungjalin," imbuhnya.

Andi menambahkan folklor tersebut merupakan cerita mitos yang berkembang di masyarakat dan menjadi sebuah legenda. Sedangkan sejarah pasti mengenai peradaban Candi Dadi hingga kini masih belum terungkap karena tidak ada bukti sejarah yang dapat mendukung. Hanya saja dari analisa oleh arkeolog, candi itu dibangun era Majapahit pada masa Hayam Wuruk.




Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Legenda Candi Dadi Tulungagung yang Kisahnya Mirip Roro Jonggrang

Trending Now