Kepala KPPN Malang, Muhammad Rusna
MALANG|JATIMSATUNEWS.COM -Bertempat di gedung Cagar KPPN Malang, Kepala KPPN Malang, Muhammad Rusna menyampaikan rilis kinerja APBN data sampai dengan Juni 2024, pada Selasa (23/7/2024).
Rilis APBN ini dilaksanakan bersamaan dengan Kegiatan Penganugerahan Penghargaan Kinerja Terbaik Satker Lingkup KPPN Malang PRISMA Triwulan II Tahun 2024 yang dihadiri oleh perwakilan Satker, Pemda dan Media. Kegiatan ini merupakan agenda bulanan dalam rangka menyebarluaskan informasi mengenai kinerja APBN khususnya di wilayah kerja KPPN Malang yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan.
Pada awal pemaparan, Muhammad Rusna menjelaskan terkait inflasi bulan Juni 2024 di Kota Malang, data spasial wilayah Malang Raya untuk tingkat inflasi bulan Juni 2024 Kota Malang mengalami deflasi sebesar 0,36% (m-t-m) sedangkan secara y-o-y mengalami inflasi sebesar 2,02% lebih rendah dibandingkan inflasi di Jatim dan Nasional. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi (m-t-m) pada Juni 2024, antara lain: bawang merah, tomat, daging ayam ras, jeruk, bawang putih, telur ayam ras, cabai merah, beras, labu siam, dan pisang.
Selanjutnya kinerja pelaksanaan APBN di wilayah kerja KPPN Malang pada 5 Kabupaten/Kota sampai dengan 30 Juni 2024 di sisi pendapatan mengalami kontraksi sebesar 0,23% (y-o-y) namun kinerja belanja menunjukkan kinerja positif.
Pendapatan mencapai Rp54,4 Triliun mengalami kontraksi sebesar 0,23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian pendapatan ditopang oleh penerimaan perpajakan yang terdiri dari Pajak Penghasilan sebesar Rp3,7 Triliun, tumbuh sebesar 0,17% (y-o-y). Pajak Pertambahan Nilai mencapai Rp9 Triliun atau naik 13,48% (y-o-y). Sedangkan penerimaan Cukai menyumbang Rp41 Triliun turun sebesar 2,87% (y-o-y). PNBP lainnya telah terealisasi sebesar Rp218,4 Miliar atau 112,35% dari target ditetapkan menurun bila dibandingkan tahun sebelumnya.
1 Kinerja positif juga ditorehkan pada sisi belanja dengan mencatatkan realisasi mencapai Rp7,6 Triliun atau sekitar 49,76% dari total pagu anggaran sebesar Rp15,2 Triliun. Ditopang oleh kinerja Belanja Pemerintah Pusat yang terserap Rp3,3 Triliun (48,74%) tumbuh 22,94% (y-o-y). Untuk Kinerja positif Belanja K/L ditopang oleh pertumbuhan Belanja Modal sebesar 62,08% (y-o-y), Belanja Barang 43,15% (y-o-y) dan belanja pegawai sebesar 13,48% (y-o-y). Belanja Transfer Ke Daerah (TKD) telah tersalur Rp4,3 Triliun (50,56%).
Kinerja Belanja Transfer ke Daerah (TKD) ditopang oleh kinerja realisasi Dana Alokasi Umum yang mencapai Rp2,6 Triliun atau 53,14% dari alokasi pagu, serta kinerja Dana Transfer Khusus sebesar Rp791 Miliar atau 41,66% dari alokasi pagu TA 2024. Sedangkan Dana Desa terealisasi mencapai Rp501,5 Miliar atau sekitar 60,68% dari alokasi.
Untuk Dana Desa telah disalurkan ke 738 desa pada 5 Kabupaten/Kota. Ans