KKN UB Malang Gunakan Maggot Untuk Olah Sampah Plososari Tanpa Pembakaran 

Admin JSN
15 Juli 2024 | 01.19 WIB Last Updated 2024-07-14T18:20:59Z


PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Tak hanya belajar dan bertatap muka diruang belajar saja untuk menerapkan pengetahuan akademiknya bagi para mahasiswa. Minggu, 14 Juli 2024 Universitas Brawijaya (UB) Malang menerjunkan mahasiswanya untuk berinteraksi langsung dengan masayarakat dengan cara bekerja sama dengan Pemerintah Desa Plososari, Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan. 

Dalam prakteknya mereka menyalurkan ilmu yang didapatnya di bangku akademik dengan mengadakan seminar dan workshop untuk mengolah sampah bertajuk "Solusi Berkelanjutan dengan Maggot untuk Pengelolaan Sampah Tanpa Pembakaran". Acara ini berlangsung di Desa Plososari, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, dan dihadiri oleh BPD, perangkat desa, RT/RW, serta perwakilan warga Dusun Krajan dan Sumbersuko. 

Dimulai pukul 08.30 WIB acara dinahkodai langsung oleh peserta KKN Universitas Brawijaya (UB) Malang dengan pemateri Muhammad Haikal Maidany, Vergie Libertya Balqis Amrullah, Astri Aulia Rahmah, dan Muhammad Rafi Maryono dari Program Studi Agribisnis. Mereka memberikan materi tentang pengenalan maggot sebagai alternatif pengolahan sampah, dengam tujuan membangun pentingnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, serta upaya pengolahan sampah organik menjadi pakan hewan dan kompos. 

Praktik langsung cara budidaya maggot oleh Mahasiswa KKN Universitas Brawijaya Malang

Peserta KKN juga mempraktikkan cara budidaya maggot dan memperkenalkan jenis-jenis maggot, mulai dari baby maggot hingga maggot dewasa hingga cara memanennya. Haikal, sapaan akrabnya sebagai ketua kelompok KKN Ia menyampaikan kepada Jatimsatunews bahwa maggot-maggot tersebut akan diserahkan kepada Pemerintah Desa untuk dikelola. 

"Berhubung dari sekian banyak peserta yang hadir merasa geli dan takut dengan maggot yang masih satu keluarga dengan ulat ini, maka maggot -maggot ini nantinya akan kami serahkan kepada Pemerintah Desa untuk dikelola dan di budidayakan dan yang bersedia menerima adalah Pak Ketut, selaku ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) besok Senin 15 juli, siang. Kami akan buatkan tempat untuk budidaya maggot tersebut di halaman rumah beliau", jelas Haikal. 

Berakhir hingga pukul 11.45 waktu setempat dan ditutup dengan pembagian materi sosialisasi, pengisian kuesioner, serta pemberian hadiah melalui undian. Para peserta menunjukkan keseriusan dan antusiasme tinggi sepanjang acara.(Bli)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • KKN UB Malang Gunakan Maggot Untuk Olah Sampah Plososari Tanpa Pembakaran 

Trending Now