ads H Makhrus

 

Pasang iklan disini

 


Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Pasuruan Gus Bay Serahkan Buku Jejak Pembauran Pada Kajari Teguh Ananto

Admin JSN
16 Juli 2024 | 12.58 WIB Last Updated 2024-07-16T06:09:54Z
Ketua MUI menyampaikan bahwa antar pemeluk agama apapun harus hidup rukun dan menjaga kemurnian agama masing-masing.

PASURUAN|JATIMSATUNEWS.COM - Sebuah buku bersampul biru menjadi pamuncak acara Sosialisasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat dan Keagamaan Masyarakat Kabupaten Pasuruan tahun 2024. Acara ini dilaksanakan di Rumah Makan Pring Kuning, Kota Pasuruan, pada Senin (15/7/2024).

Acara diawali dengan sambutan dari Kepala Kesbangpol, Edy, yang dilanjutkan dengan pemaparan dari Asisten 1, Diano, mengenai kebebasan warga negara Indonesia dalam memeluk agama dan menganut aliran kepercayaan sesuai Pasal 29 UUD 1945. Ia menyampaikan bahwa terdapat 187 aliran kepercayaan yang beragam di Indonesia, yang semuanya dilindungi oleh Pasal 29 UUD 1945 sebagai bentuk perlindungan terhadap hak asasi manusia.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan, Teguh Ananto, menjadi pembicara utama berikutnya. Dalam perkenalannya sebagai Kajari baru, ia juga membahas materi tentang Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan Masyarakat (Pakem). Teguh menekankan pentingnya kehati-hatian aparat dalam menangani kasus yang berkaitan dengan agama dan aliran kepercayaan. "Jangan sampai muncul kalimat dikriminalisasi," tuturnya.

Sebagai penutup, Ketua MUI menyampaikan bahwa antar pemeluk agama apapun harus hidup rukun dan menjaga kemurnian agama masing-masing. "Islam ya Islam, Hindu ya Hindu. Aliran kepercayaan ya aliran kepercayaan. Kalau bisa, di KTP, aliran kepercayaan ditulis sebagai aliran kepercayaan," ujarnya.

Interaksi tanya jawab mewarnai suasana, dengan perwakilan dari MUI dan Ketua FPK (Forum Pembauran Kebangsaan) ikut bersuara. Perwakilan MUI membahas tentang kolom agama dalam KTP, sementara Ketua FPK, Gus Bayhaqi Kadmi, menyampaikan pendekatan penyelesaian persoalan agama ala Gus Dur. "Cara berpikir rileks itu harus diterjemahkan. Pola pikir seperti Gus Dur harus diterjemahkan untuk menciptakan kerukunan," tutur Gus Bay sambil menyebut beberapa persoalan yang selesai dengan guyonan ala Gus Dur.

Mendekati akhir acara, moderator Sholihin menyampaikan bahwa ada kenang-kenangan untuk para narasumber dari FPK. Sebanyak empat buku diserahkan oleh Ketua FPK, Gus Bayhaqi Kadmi, sebelum acara ditutup dengan foto bersama.



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Pasuruan Gus Bay Serahkan Buku Jejak Pembauran Pada Kajari Teguh Ananto

Trending Now