Melalui penerapan teknologi tepat guna, diharapkan UMKM seperti Batik Griya Amirah dapat terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional
SURABAYA|JATIMSATUNEWS.COM - Dalam upaya mendukung industri UMKM lokal, tim PKM Penerapan IPTEK dari ITS Surabaya telah berhasil mengembangkan dan mengimplementasikan "Sistem Pengering Batik Hybrid Berbasis Solar Dryer dan Drum Pemanas Menggunakan Kontrol PI" yang diberi nama Basurbid (Batik Surya Hybrid) untuk Batik Griya Amirah, sebuah usaha kecil yang berlokasi di Jl. Kedinding Tengah I No 19-i, Kenjeran, Surabaya.
UMKM Griya Amirah, yang dijalankan oleh tiga pekerja, kini merasakan dampak positif dari inovasi ini dengan peningkatan omzet mencapai 44% dibanding bulan sebelumnya. Sistem pengering hybrid baru ini memanfaatkan teknologi solar dryer dan drum pemanas yang dikendalikan oleh kontrol PI, yang secara signifikan meningkatkan efisiensi proses pengeringan batik.
Mochamad Helmi Zukhruf, Christian Vieri Halim, Firdha Chaylia Ayu Rachmandika, Nabiilah Aziizah Tjandra, dan Naufal Shalhan Adani, sebagai anggota tim PKM serta dosen pendamping Dr.rer.nat. Ir. Aulia Muhammad Taufiq Nasution, M.Sc., menjelaskan bahwa inovasi ini tidak hanya mempercepat proses pengeringan, tetapi juga menjaga kualitas warna batik. “Dengan sistem ini, kami mampu mempersingkat waktu pengeringan Griya Amirah dari 5 – 10 jam menjadi 1 – 2 jam, tanpa mengorbankan kualitas," ujar Mochamad Helmi Zukhruf.
Sistem pengering ini bekerja dengan memanfaatkan energi matahari melalui solar dryer untuk pengeringan ketika cuaca panas, kemudian menggunakan drum pemanas dengan kontrol PI ketika cuaca tidak panas seperti malam hari atau hujan. Dengan demikian, proses pengeringan menjadi lebih efisien dan hemat energi.
Fatimah, selaku pemilik Batik Griya Amirah, merasa terbantu dengan adanya teknologi ini. “Kami sangat berterima kasih kepada tim PKM ITS Surabaya. Dengan sistem pengering ini, omzet kami meningkat hingga 44% dibandingkan bulan sebelumnya. Ini sangat membantu kami dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat tanpa mengorbankan kualitas batik yang dibuat.”
Tim PKM berharap bahwa keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi inovasi-inovasi lain dalam mendukung industri kreatif lokal di Indonesia. Melalui penerapan teknologi tepat guna, diharapkan UMKM seperti Batik Griya Amirah dapat terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional.