Caption: Komite Mahasiswa Madura se-Jabodetabek (KMM) kembali gelar Aksi di depan Gedung KPK Jakarta. |
SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM: Komite Mahasiswa Madura se-Jabodetabek (KMM) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bertindak tegas dan tidak tebang pilih dalam menangani kasus dugaan korupsi dana hibah di Jawa Timur.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan beberapa tersangka dalam dugaan korupsi dana hibah yang melibatkan sejumlah anggota DPRD Provinsi. Dalam siaran persnya, KMM se-Jabodetabek menyampaikan apresiasi kepada KPK atas tindakan sigapnya dalam memberantas pejabat yang terindikasi korupsi dana hibah di Jawa Timur.
KMM se-Jabodetabek juga mengapresiasi langkah KPK yang menetapkan sejumlah tersangka dan berencana memberikan simbolis sebagai bentuk terima kasih masyarakat Madura.
Selain itu, KMM mendesak KPK untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi dana hibah yang menyeret anggota DPRD Jawa Timur dari Partai Golkar, KH. Muhammad Bin Muafi (Ra Mamak), yang namanya tercantum dalam catatan Sahat Simanjuntak yang dipegang oleh KPK.
Komite Mahasiswa Madura se-Jabodetabek berkomitmen untuk terus mengawal kasus korupsi dana hibah Jatim sampai tuntas. Berikut tuntutan KMM se-Jabodetabek kepada KPK dalam siaran persnya:
1. Meminta KPK untuk bertindak tegas, tuntas, dan tanpa tebang pilih terhadap para pelaku dugaan korupsi dana hibah di Jawa Timur.
2. Mendesak KPK untuk memanggil dan memeriksa Ra Mamak yang diduga terlibat kuat dalam korupsi dana hibah POKMAS Jatim.
3. KPK harus segera melakukan investigasi terkait aliran dana hibah sebesar 200 miliar lebih yang dibawa oleh Ra Mamak ke Madura, karena hingga saat ini tidak ada wujud nyata (fiktif) dari alokasi dana tersebut.
4. KMM percaya bahwa KPK mampu menangkap dan menjerat para pejabat yang terlibat korupsi.
Dengan tuntutan tersebut, KMM se-Jabodetabek berharap KPK dapat menjalankan tugasnya dengan maksimal dan memberantas korupsi hingga ke akarnya.