DI DEMOSI SECARA SEPIHAK OLEH PIMPINAN PT.WALET ABDILLAH JABLI, KARYAWAN MELAWAN
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: PT. Walet Abdillahi Jabli mendemosi seorang karyawannya bernama Didik sepihak, tak terima Didik mengadukan ke Disnaker. Muncul pembatalan demosi, akan tetapi Didik belum mendapatkan respon positif dari demosi itu dari perusahaan yang mendemosinya. Maka Didik berusaha mendapatkan keadilan, melawan.
Diketahui PT Walet Abdillah Jabli merupakan perusahaan yang bergerak dibidang sarang burung walet yang belokasi di Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup , Kabupaten Lamongan. Merupakan perusahaaan baru yang mulai beroperasi pertengahan bulan April 2024. Baru mulai beroperasi , pimpinan perusahaan yang bernama Djunita asal dari Medan, Sumatra Utara.
Menurut Didik Djunita sudah sering terlibat konflik dengan karyawannya sendiri yang berakibat beberapa karyawan mengundurkan diri dari perusahaan.
Salah satu konflik terjadi dengan Managernya sendiri atas nama Didik Muchammad Ali yang di Demosi dengan alasan hanya bersifat operasional dan tanpa di lakukan cross cek dengan yang bersangkutan.
"Dengan adanya Demosi tersebut jadi senjata manajement untuk melakukan pemotongan gaji karyawan dengan harapan karyawan tidak setuju dan akan mengundurkan diri seperti kejadiannya yang sebelumnya," tutur Didik.
Dugaan ini menurut Didik salah oleh karen itu Didik Muchammad Ali melaporkan permasalahan ini ke Disnaker Lamongan dan permasalahan ini masih berproses di Disnaker Lamongan dan kalau ada dugaan pemalsuan jabatan akan di laporkan secara pidana ke Polda Jawa Timur.
Menurut informasi dari Didik Muchammad Ali dalam menjalankan perusahaan, Djunita masih menerapkan manajement Home Industri yang mana perusahaan tidak di buatkan strukrtur organisasi, Job Disk dan SOP yang jelas , sehingga dilapangan sering terjadi permasalahan, bahkan untuk kontrak kerja karyawan juga belum ada dan masih kerja di atas 40 jam sesuai dengan standar Disnaker.
Dengan kejadian ini harapannya manajement bisa instropeksi diri supaya permasalahan yang terjadi tidak terulang lagi. Ans