Cara Mudah Membaca Kitab Kuning Dengan Metode Al-Miftah Lil Ulum

25 Juli 2024 | 18.15 WIB Last Updated 2024-07-25T11:43:22Z



RELIGI | JATIMSATUNEWS.COM

Metode al-Miftah Lil Ulum, yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren Sidogiri (PPS), telah memperoleh perhatian yang signifikan di berbagai lembaga pendidikan agama di Indonesia. Metode ini, yang dikenal sebagai cara mudah belajar membaca kitab kuning, tidak hanya diminati oleh lembaga-lembaga Diniah yang berafiliasi dengan PPS, tetapi juga oleh lembaga-lembaga luar yang tidak berafiliasi, seperti Pondok Pesantren An-Nur Malang, Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan, Pondok Pesantren Nurul Falah Kepang Bangkalan, Pondok Pesantren Al Bahjah Cirebon, dan berbagai lembaga lainnya.

Sebagai bagian dari upaya penyebaran metode ini, pada Selasa sore (29 November), Tim Tutor metode al-Miftah Lil Ulum dari Pondok Pesantren Sidogiri, yang dipimpin oleh Ust. Qusyairi Isma’il sebagai koordinator dan Ust. Zaini Aly sebagai narasumber utama, berangkat ke Bekasi, Jawa Barat. Mereka menghadiri pelatihan yang diadakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (KEMENAG). Acara tersebut bertajuk “Pelatihan Guru / Ustadz Madrasah Diniyah Takmiliyah Dalam Mengakses Kitab Kuning” dan berlangsung selama 13 hari, dari Selasa (24 November) hingga Ahad (6 Desember).

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru Diniyah dalam mengakses kitab kuning. Ust. Zaini Aly, salah satu narasumber dari Pondok Pesantren Sidogiri, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah penting untuk memperkuat kemampuan guru dalam mengajar dan memahami kitab kuning dengan lebih baik. Peserta pelatihan, yang terdiri dari ratusan orang dari berbagai provinsi di Indonesia, mengikuti sesi-sesi pelatihan dengan antusiasme tinggi. Acara ini dikoordinir langsung oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

Dengan adanya pelatihan ini, metode al-Miftah Lil Ulum diharapkan dapat menyebar ke seluruh Nusantara. Hal ini disyukuri oleh Badan Taklimiyah Wa Tadris Madrasi (BATARTAMA), yang merupakan operator pelaksana metode ini, karena penyebaran metode ini akan memperluas akses masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan literatur kitab kuning. Selain itu, metode al-Miftah juga berhasil membangkitkan gairah madrasah-madrasah Diniyah untuk kembali mendalami literatur kitab kuning, sesuai dengan target yang dicanangkan oleh pengurus Pondok Pesantren Sidogiri.

Target utama dari pengembangan metode al-Miftah adalah mengembalikan citra madrasah-madrasah Diniyah, yang mulai tergerus oleh arus modernisasi dan globalisasi, khususnya di tanah air. Dengan adanya penyebaran metode ini, diharapkan madrasah Diniyah dapat kembali menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan ilmu agama yang berkualitas, melestarikan warisan literatur klasik Islam, dan memperkuat posisi mereka di tengah perkembangan zaman.

Penulis : Moch.Muhairil Yusuf | Editor : Muh.Kurdi Arifin











Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Cara Mudah Membaca Kitab Kuning Dengan Metode Al-Miftah Lil Ulum

Trending Now