Ustadzah Titik Kartini, S.Pd.I, M.Pd., menjelaskan konsep sedekah, zakat, dan syukur pada pengajian rutinan Muslimat NU Jumat Pahing di lapangan Dusun Pulo, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Jumat (19/7/2024) siang
NGAWI | JATIMSATUNEWS.COM – Sebanyak tiga ribuan jamaah menghadiri pengajian rutinan Muslimat Jumat Pahing di Dusun Pulo, anak ranting dari Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, pada Jumat (19/7/2024).
"Alhamdulillah, kami sangat senang dan menikmati kegiatan ini. Rasa capek terbayar. Sebagai panitia, kami sangat antusias, terutama melihat semua warga Pulo berpartisipasi dengan sangat baik, mulai dari persiapan konsumsi, bersih-bersih lapangan, hingga acara perdana pengajian di Pulo ini bisa diselenggarakan," jelas Siti Patmini. Selain menjadi panitia, ia juga menyanyikan lagu "Ngalamate Anak Soleh" sebagai salah satu vokalis grup Hadrah Sekar Qalbu di Pulo Karangbanyu Widodaren.
Rangkaian acara mencakup sambutan, pembacaan sholawat dan Asmaul Husna bersama, mars Muslimat, Shubanul Wathan, dan Indonesia Raya untuk menanamkan semangat kebangsaan pada setiap hadirin.
"Ini kali perdana pengajian di Pulo, yang merupakan anak ranting baru dari ranting Karangbanyu Ancab Widodaren Ngawi. Alhamdulillah bisa terlaksana dengan sangat meriah, terutama karena perdana juga di bulan Muharram 1446 H. Tak hanya itu, juga perdana pemberian santunan produktif kepada kaum dhuafa terpilih. Terima kasih anak ranting Pulo. Semoga semakin ngremboko!" ujar Dina Anwary, Ketua Muslimat NU Ancab Widodaren Ngawi Jawa Timur terpilih periode 2024-2029.
Sepuluh dhuafa naik ke atas panggung untuk menerima sembako dan ayam hidup sebagai sedekah produktif. Raut bahagia dan tawa terlihat di wajah mereka, membuat semua pengunjung terharu.
"Ini namanya Mas Ghani, kemarin Bu Dina tanya, ternyata mau diberikan hadiah di atas panggung," jelas salah satu anggota Fatayat yang hadir terkait pemberian hadiah kepada anak-anak NU yang berprestasi di bidang seni. Hadiah tersebut diketahui didapatkan dari sponsor.
"Anak Ranting Pulo adalah anak ranting baru dan keempat di Desa Karangbanyu, namun sudah bisa menyelenggarakan pengajian rutinan Muslimat semegah ini!" imbuh Dina.
Sebelumnya, anak ranting Karangbanyu hanya berjumlah tiga, yaitu Tretes, Ngampon, dan Jatisari.
"Seperti cicak yang makan seekor nyamuk, bahwasannya makannya bisa terbang. Kita tidak tahu alamat rezeki kita, tetapi rezeki kita tahu alamat kita!" pungkas Dina sebagai penutup atau "quotes of the day," yang kemudian meminta hadirin untuk mengunggahnya dalam status di media sosial.
Selanjutnya, Kyai Hasyim Asy'ari dari ranting Sidolaju diminta naik ke atas panggung untuk menerima piagam penghargaan sebagai pemenang di Gebyar Muharram NU pada Sabtu (13/7/2024) lalu.
Acara mauidhoh hasanah diisi oleh Ustadzah Titik Kartini, S.Pd.I, M.Pd., yang menjelaskan konsep sedekah, zakat, dan syukur.
"Syukur ibarat air teh dalam gelas, jika segera diminum, maka akan diisi lagi. Namun jika hanya disimpan, sudah pasti besoknya bakal basi," terang narasumber dari Kabupaten Sragen tersebut.
Titik juga mengajak hadirin menyanyikan lagu "Shodaqoh dan Zakat," gubahan syair "Selendang Biru," dan lagu "Donga," gubahan syair lagu "Lamunan."
"Ilmu tak diamalkan bagai pohon tak berbuah, didik anak kudu Jer Basuki Mawabea, orang tua kudu tirakat kanggo anak, sakbendino kudu ngaji, kanggo gapai ridho Illahi!" tutup Titik.
Acara berlangsung lancar dengan keamanan dari Banser NU Ancab Widodaren, mulai pukul 12:30 hingga 16:00 WIB.
Pewarta: Qony