Sapa lembutmu menghembus sepoi setiap jiwa
Hampir tak bersuara,
Namun detak jantung sanggup memaknainya
Rangkaian kata yang mengaliri gendang telinga
Merembes hingga ke sel-sel hidupnya
Menggetarkan butiran rasa untuk segera tanggap
Gerakanmu tak selamanya gemulai
Tapi lekuk lenggokmu adalah ujung benang, yang kan meronce kembali
Kekusutan kecewa harapan insan yang terkandaskan
Engkau bukan matahari ataupun bulan
Juga bukan bintang apalagi kejora
Tetapi...
Kasihmu menyinarkan energi kehidupan
Merengkuh insan yang lunglai dalam kepenatan
Dan melangkah menemani pijakan kaki, menyusuri butiran-butiran debu kehidupan
Kau tak pernah mengeluh, tak pernah menangis
Karena pekatnya dunia
Walau kadang di matamu terlihat keletihan dan kesedihan
menjalani suramnya kehidupan
Kau bagaikan akar meski tak terlihat
Namun tetap kokoh tuk menopang batang
Agar berdiri tegak
Darimu banyak kupelajari arti kehidupan
Hingga kutemukan arti diriku tuk mencintaimu.
Malang, 23 Juni 2024
Eni Wahyuni, S.Pd., M.Pd.
Guru Bahasa Indonesia
MAN 2 Kota Malang