Upaya PLS UM dan DP3A Tekan Angka Pernikahan Dini di Kecamatan Singosari

Eko Rudianto
14 Juni 2024 | 22.00 WIB Last Updated 2024-06-14T15:00:20Z


MALANG I JATIMSATUNEWS.COM : Dalam upaya menekan angka pernikahan dini, dosen Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan sosialisasi di SMK Muhammadiyah 3 Singosari pada Rabu, 12 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh 76 peserta, terdiri dari siswi SMK Muhammadiyah 3 Singosari dan SMP Muhammadiyah 4 Singosari.

Dr. Endang Sri Redjeki, ketua tim penyelenggara, menjelaskan alasan pemilihan sekolah tersebut sebagai lokasi kegiatan. "Sekolah ini kami pilih karena Singosari menjadi kecamatan dengan pernikahan dini tertinggi di Kabupaten Malang," ungkapnya.

Sosialisasi ini diisi oleh Banun Arlika Poernomo dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), yang membahas dampak negatif pernikahan dini dari berbagai aspek. Dari segi ekonomi, pernikahan dini seringkali memaksa pasangan muda untuk berhenti sekolah, yang kemudian berdampak pada kurangnya keterampilan dan peluang pekerjaan yang baik. Hal ini mengakibatkan siklus kemiskinan yang sulit diputus. Dari segi kesehatan, remaja putri yang menikah dini berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan, serta kelahiran bayi dengan berat badan rendah. Secara psikologis, pernikahan dini dapat menyebabkan stres, depresi, dan tekanan mental karena ketidakmatangan emosional dalam menghadapi tanggung jawab rumah tangga.

Selain sosialisasi, para peserta juga mendapatkan pelatihan kreasi hampers dan seserahan yang dipandu oleh Anisa Rizki Riyandini, anggota tim dari Dr. Endang. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan tambahan yang bisa digunakan sebagai peluang usaha di masa depan.

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 3 Singosari, Dra. Titin Prihatin Rahayu, MM, menyambut baik kegiatan ini. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu Endang beserta tim telah memilih sekolah kami. Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan seperti ini bisa memotivasi para peserta untuk turut serta menekan angka pernikahan dini di Kabupaten Malang dan juga mudah-mudahan anak-anakku bisa mengambil kesempatan belajar serta bisa membuat semacam projek," ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menambah wawasan para peserta mengenai bahaya pernikahan dini, tetapi juga memberikan mereka keterampilan praktis yang dapat meningkatkan kemandirian ekonomi dan memotivasi mereka untuk terus melanjutkan pendidikan.

Dengan sinergi antara pihak sekolah, akademisi, dan pemerintah, diharapkan angka pernikahan dini di Singosari dan sekitarnya dapat ditekan, serta menciptakan generasi muda yang lebih sehat, berpendidikan, dan sejahtera.


Pewarta : Nur Hamid Abdissalam

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Upaya PLS UM dan DP3A Tekan Angka Pernikahan Dini di Kecamatan Singosari

Trending Now