Kepala KPPN Malang, Muhammad Rusna, memberikan penjelasan mengenai kinerja APBN hingga Mei 2024
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Bertempat di gedung Cagar KPPN Malang, Kepala KPPN Malang, Muhammad Rusna, menyampaikan rilis kinerja APBN hingga Mei 2024. Acara ini diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan Monitoring Evaluasi Penghitungan dan Pembayaran Iuran PNSD yang dihadiri oleh perwakilan Satker, Pemda, dan media. Ini merupakan agenda bulanan untuk menyebarluaskan informasi mengenai kinerja APBN, khususnya di wilayah kerja KPPN Malang yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Pasuruan. Pada Kamis, 27 Juni 2024.
Pada awal paparan, Muhammad Rusna menjelaskan terkait inflasi bulan Mei 2024 di Kota Malang. Data spasial wilayah Malang Raya menunjukkan bahwa Kota Malang mengalami deflasi sebesar 0,08% (m-t-m), sedangkan secara y-o-y mengalami inflasi sebesar 2,45%, lebih rendah dibandingkan inflasi di Jawa Timur dan Nasional. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi (m-t-m) pada Mei 2024 antara lain: beras, tomat, daging ayam ras, cabai rawit, udang basah, jeruk, tarif kereta api, kacang panjang, pepaya, ikan mujair, dan kentang.
Selanjutnya, kinerja pelaksanaan APBN di wilayah kerja KPPN Malang pada lima Kabupaten/Kota hingga 31 Mei 2024 di sisi pendapatan mengalami kontraksi sebesar 7,92% (y-o-y). Pendapatan mencapai Rp44,3 Triliun, mengalami kontraksi sebesar 7,92% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian pendapatan ditopang oleh penerimaan perpajakan yang terdiri dari Pajak Penghasilan sebesar Rp3,3 Triliun, tumbuh sebesar 1,14% (y-o-y). Pajak Pertambahan Nilai mencapai Rp7,4 Triliun atau naik 7,53% (y-o-y). Sedangkan penerimaan cukai menyumbang Rp32,9 Triliun, turun sebesar 11,76% (y-o-y). PNBP lainnya telah terealisasi sebesar Rp182 Miliar atau 93,64% dari target yang ditetapkan, menurun bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Kinerja positif juga ditorehkan pada sisi belanja dengan mencatatkan realisasi mencapai Rp5,9 Triliun atau sekitar 39% dari total pagu anggaran sebesar Rp15,3 Triliun. Ditopang oleh kinerja Belanja Pemerintah Pusat yang terserap Rp2,6 Triliun (38,01%) tumbuh 25,39% (y-o-y). Kinerja positif Belanja K/L ditopang oleh pertumbuhan Belanja Modal sebesar 122,98% (y-o-y), Belanja Barang 52,55% (y-o-y), dan Belanja Pegawai sebesar 12,30% (y-o-y). Belanja Transfer Ke Daerah (TKD) telah tersalur Rp3,4 Triliun (39,78%). Kinerja Belanja TKD ditopang oleh realisasi Dana Alokasi Umum yang mencapai Rp2,2 Triliun atau 44,49% dari alokasi pagu, serta realisasi Dana Transfer Khusus sebesar Rp588,3 Miliar atau 30,98% dari alokasi pagu TA 2024. Dana Desa terealisasi mencapai Rp457,8 Miliar atau sekitar 55,40% dari alokasi, yang telah disalurkan ke 738 desa pada lima Kabupaten/Kota.