Caption: Kolaborasi Kreatif Antara Mahasiswa Binadesa dengan Warga Desa Kalipucang dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Kopi dan Batang Pisang. |
PASURUAN|JATIMSATUNEWS.COM - Desa Kalipucang di Kecamatan Tutur, Pasuruan, telah menjadi saksi inovasi berkelanjutan yang diinisiasi oleh mahasiswa program Binadesa. Mereka berhasil memanfaatkan limbah kulit kopi dan batang pisang untuk membuat pupuk organik cair (POC), memberikan solusi ramah lingkungan dan ekonomis bagi pertanian lokal, pada Selasa (28/5/2024).
Kolaborasi Kreatif antara Mahasiswa dan Warga
Proyek ini lahir dari kolaborasi erat antara mahasiswa Binadesa dan warga Desa Kalipucang. Dengan menggabungkan pengetahuan akademis dan praktik lapangan, para mahasiswa berhasil mengembangkan metode efisien untuk mengolah limbah pertanian menjadi pupuk yang bermanfaat.
Manfaat Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Kopi dan Batang Pisang
Inovasi ini membawa berbagai manfaat signifikan. Pupuk organik cair (POC) yang dibuat dari limbah kulit kopi dan batang pisang mengandung beragam nutrisi penting yang mendukung pertumbuhan optimal tanaman. Nitrogen (N) yang merupakan unsur hara utama mendorong pertumbuhan vegetatif, terutama pada daun dan batang, serta penting dalam sintesis protein dan fotosintesis. Kalium (K) membantu mengatur tekanan osmotik dan keseimbangan air dalam sel tanaman, mendukung sintesis protein, aktivasi enzim, dan meningkatkan kualitas buah, serta ketahanan terhadap penyakit. Fosfor (P) berperan dalam pembentukan energi (ATP), mendukung perkembangan akar yang kuat, dan meningkatkan pembungaan serta pembentukan biji. Magnesium (Mg), sebagai komponen utama klorofil, memungkinkan fotosintesis dan mengaktifkan enzim yang terlibat dalam metabolisme energi dan sintesis asam nukleat, mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat. Kalsium (Ca) penting untuk pembentukan dan stabilisasi dinding sel, pertumbuhan akar, serta membantu tanaman merespons stres lingkungan dan serangan patogen. Dengan kandungan nutrisi yang beragam ini, POC dari limbah kulit kopi dan batang pisang mampu meningkatkan hasil panen dan mendukung pertanian berkelanjutan.
ProsesPembuatan Pupuk Organik Cair
Proses pembuatan pupuk organik cair dari limbah kulit kopi dan batang pisang melibatkan beberapa tahap utama:
Pertama, pengumpulan dan persiapan bahan. Kulit kopi dan batang pisang yang telah dipotong-potong kecil dikumpulkan dan disiapkan untuk proses fermentasi.
Kedua, fermentasi. Bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam tong atau drum, kemudian ditambahkan air, gula merah atau molase, dan starter mikroorganisme (EM4). Campuran ini dibiarkan berfermentasi selama beberapa minggu dengan pengadukan berkala.
Ketiga, penyaringan dan penggunaan. Setelah fermentasi selesai, campuran disaring untuk memisahkan cairan dari padatan. Cairan yang dihasilkan adalah POC yang siap digunakan sebagai pupuk tanaman setelah diencerkan dengan air.
Dengan inovasi ini, mahasiswa Binadesa dan warga Desa Kalipucang telah menunjukkan bagaimana limbah pertanian dapat diolah menjadi produk yang berguna, mendukung keberlanjutan dan ekonomi lokal.