Misnawi dan Sumiati, pasangan suami istri dari Sampang, Madura, tengah menghadapi masa sulit setelah sapi milik mereka diracun. Mereka berharap pihak berwenang segera mengusut tuntas kasus ini.
SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM: Misnawi (50) dan Sumiati (45), pasangan suami istri dari Dusun Camplong, Desa Tanah Merah, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, tengah menghadapi masa-masa sulit. Kehidupan sederhana mereka semakin terpuruk setelah sapi milik mereka, hasil perawatan dari sapi orang lain, diduga diracun. Kejadian ini menimbulkan berbagai keluh kesah dan harapan mendalam dari keluarga tersebut.
Pasangan suami istri yang memiliki empat anak ini, saat ditemui oleh Jatimsatunews & tim pada 7 Juni 2024, mengutarakan kesedihannya. Menurut Sumiati, sapi mereka tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki nilai emosional bagi keluarga karena merupakan salah satu harta berharga yang mereka miliki. Sapi tersebut rencananya akan digunakan untuk memperbaiki rumah mereka yang sudah mulai lapuk.
"𝙺𝚞𝚕𝚎𝚑 𝚝𝚊𝚔 𝚊𝚐𝚎𝚍𝚞𝚎𝚗 𝚙𝚘𝚗𝚊𝚙𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚜, 𝚜𝚊𝚙𝚒 𝚔𝚞𝚕𝚎𝚑 𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚑𝚊𝚜𝚎𝚕𝚕𝚊𝚑 𝚊𝚛𝚊𝚋𝚊𝚝 𝚐𝚎𝚍𝚞𝚗𝚊𝚑 𝚘𝚛𝚎𝚗𝚐 𝚛𝚎𝚗𝚌𝚊𝚗𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚛𝚘 𝚖𝚊𝚋𝚎𝚌𝚌𝚎𝚊𝚑 𝚌𝚘𝚖𝚙𝚘𝚔 𝚖𝚊𝚜, 𝚎𝚗𝚐𝚐𝚑𝚒 𝚔𝚊𝚍𝚑𝚒 𝚗𝚊𝚙𝚊𝚑 𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚕𝚊 𝚍𝚑𝚎𝚔 𝚗𝚒𝚔𝚊," (𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙥𝙖-𝙖𝙥𝙖 𝙈𝙖𝙨, 𝙨𝙖𝙥𝙞 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙞𝙩𝙪 𝙝𝙖𝙨𝙞𝙡 𝙧𝙖𝙬𝙖𝙩 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜, 𝙧𝙚𝙣𝙘𝙖𝙣𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙖𝙪 𝙥𝙚𝙧𝙗𝙖𝙞𝙠𝙞 𝙧𝙪𝙢𝙖𝙝 𝙢𝙖𝙨, 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙞𝙣𝙞)," ujar Sumiati dengan nada sedih dan berlinang air mata.
Sumiati melanjutkan, dirinya dan keluarga tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya pasrah dengan kejadian yang menimpa mereka.
"𝙼𝚊𝚐𝚐𝚑𝚒 𝚔𝚞𝚕𝚎𝚑 𝚎𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊𝚊𝚐𝚑𝚒 𝚙𝚊𝚔 𝙿𝚞𝚛, 𝚝𝚊𝚔 𝚊𝚕𝚊𝚙𝚘𝚛 𝚕𝚊𝚙𝚘𝚛 𝚋𝚞𝚔? 𝚃𝚊𝚔 𝚊𝚕𝚊𝚙𝚘𝚛 𝚖𝚊𝚑 𝚔𝚊𝚖𝚖𝚊𝚑? 𝙶𝚑𝚒 𝚔𝚞𝚕𝚎𝚑 𝚊𝚓𝚎𝚠𝚎𝚋 𝚋𝚞𝚗𝚢𝚎𝚗. 𝙼𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗𝚊𝚑 𝚗𝚊𝚙𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚜 𝚓𝚎𝚔 𝚔𝚞𝚕𝚎𝚑 𝚝𝚊𝚔 𝚊𝚐𝚎𝚍𝚞𝚎𝚗 𝚗𝚊𝚙𝚊𝚑 𝚜𝚎 𝚎𝚐𝚎𝚋𝚎𝚢𝚎𝚑 𝚂𝙴 𝚊𝚕𝚊𝚙𝚘𝚛" (𝙏𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙙𝙞𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙖𝙠 𝙋𝙪𝙧𝙣𝙤𝙢𝙤 (𝙖𝙣𝙜𝙜𝙤𝙩𝙖 𝙋𝙤𝙡𝙨𝙚𝙠), 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙢𝙚𝙡𝙖𝙥𝙤𝙧 𝘽𝙪𝙠? 𝙇𝙖𝙥𝙤𝙧 𝙠𝙚𝙢𝙖𝙣𝙖? 𝙎𝙖𝙮𝙖 𝙟𝙖𝙬𝙖𝙗 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠. 𝙏𝙚𝙧𝙪𝙨 𝙖𝙥𝙖 𝙢𝙖𝙨, 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖 𝙖𝙥𝙖-𝙖𝙥𝙖)," timpalnya.
Ibu Sumiati berharap pihak berwenang dapat mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas pelaku yang bertanggung jawab atas keracunan sapinya. Menurut sumber terpercaya, sudah puluhan sapi mati secara misterius di wilayah tersebut, diduga dilakukan oleh satu orang yang sama, warga Desa Tanah Merah. Sekitar 21 sapi di Desa Kara dan 9 di Dusun Camplong mengalami nasib serupa.
𝙿𝚎𝚠𝚊𝚛𝚝𝚊: 𝙱𝚎𝚗𝚢 | 𝙴𝚍𝚒𝚝𝚘𝚛: 𝙵𝚊𝚌𝚑𝚛𝚢