MAKKAH I JATIMSATUNEWS.COM:
'Hajji jieh modhe onggu. Jek polle bissa ibede ka Mekkah, Gik kabit anompak kappal bein, la modhe. Jek polle karo e belli pettong juta, sattos juta tak olle songkok hajji jiah", tutur bapak saya dalam bahasa Madura.
Kata itulah yang sering terucap oleh bapak saya sejak beliau pulang haji 1996. Waktu itu beliau dapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Dengan menjual tanah dua bidang, waktu itu beliau berangkat bersama ibu saya. Waktu itu biaya haji sekitar 7,3 juta.
Tahun itu kalau ingin ibadah haji tidak seperti sekarang yang harus antri. Waktu bapak saya berangkat haji belum ada masa tunggu. Daftar tahun itu, langsung berangkat tahun itu juga. Bahkan, waktu itu beliau daftarnya sangat mendadak. Baru daftar di hari terakhir masa pendaftaran. Beruntung masih belum tutup.
Bapak saya adalah petani tulen (tani utun : istilah orang Jawa kampung), yang tidak banyak pengalaman dunia luar. Waktu itu kendaraan masih sangat jarang. Kemana-mana beliau masih jalan kaki.
Ungkapan bapak saya diatas, bisa diterjemahkan sebagai berikut :
"Ibadah haji itu murah. Jangankan bisa ibadah di Makkah, baru naik pesawat saja sudah murah. Jangankan hanya dibeli 7 juta, dibeli 100 juta saja kopyah haji saya tidak boleh".
Dari ungkapan bapak saya diatas sedikit menegaskan, menurut beliau, haji itu terasa murah. Jangankan bisa beribadah di tanah Suci, baru naik pesawat dengan pelayanan seperti itu, sudah terasa murahnya. Apalagi bisa menunaikan ibadah rukun Islam ke 5 itu. Kalau dihitung-hitung, pasti akan merasa sangat murah. Kemarin di pelataran Ka'bah saya juga sempat berbincang-bincang dengan jama'ah dari Lumajang Jawa Timur. Beliau juga merasakan bahwa biaya haji ini ringan. Beliau merasakan pelayanan yang luar biasa. Mulai dari hotel yang nyaman, makan minum yang terjamin, kendaraan antar jemput ke masjid, semua terasa sangat memuaskan. Sehingga menurut beliau biaya haji juga sangat murah.
Sebagai bahan informasi tentang biaya haji, berikut ada catatan besarannya. Di Benua Afrika, Mesir: QAR 42.000 - QAR 64.000 (Rp 178,4 juta - Rp 272 juta), Afrika Selatan: ZAR 100.000 - ZAR 150.000 (Rp 97,7 juta - Rp 146,5 juta), Nigeria: NGN 2.000.000 - NGN 3.000.000 (Rp 8,4 juta - Rp 12,6 juta), Aljazair: DZD 250.000 - DZD 350.000 (Rp 3,4 juta - Rp 4,8 juta), Maroko: MAD 63.000 (Rp 96,7 juta)
Biaya untuk wilayah Asia, Indonesia: Rp 93,4 juta, Arab Saudi: SAR 40.000 - SAR 50.000 (Rp 171,2 juta - Rp 214 juta), Malaysia: MYR 28.632 (Rp 100,64 juta), Singapura: SG$ 8.490 - SG$ 22.645 (Rp 96,93 juta - Rp 258 juta), Filipina: US$ 3.500 (Rp 52 juta).
Sedangkan wilayah Amerika, Amerika Serikat: US$ 7.000 - US$ 15.000 (Rp 81,2 juta - Rp 178,4 juta), Kanada: CAD 8.500 - CAD 12.000 (Rp 82,8 juta - Rp 117,6 juta), Brasil: R$ 35.000 - R$ 50.000 (Rp 115,3 juta - Rp 164,2 juta), Meksiko: MXN 120.000 - MXN 150.000 (Rp 14,4 juta - Rp 18 juta), Argentina: ARS 1.500.000 - ARS 2.000.000 (Rp 17,3 juta - Rp 23 juta).
Adapun benua Eropa, Jerman: EUR 7.000 - EUR 10.000 (Rp 106,1 juta - Rp 151,5 juta), Prancis: EUR 7.500 - EUR 12.000 (Rp 113,1 juta - Rp 181,8 juta), Inggris: GBP 5.000 - GBP 8.000 (Rp 93,4 juta - Rp 149,9 juta), Italia: EUR 7.000 - EUR 10.000 (Rp 106,1 juta - Rp 151,5 juta), Rusia: RUB 500.000 - RUB 700.000 (Rp 11,5 juta - Rp 16,1 juta)
Benua Oseania, Australia: AUD 10.000 - AUD 15.000 (Rp 97,7 juta - Rp 146,5 juta), Selandia Baru: NZD 12.000 - NZD 18.000 (Rp 109,1 juta - Rp 163,7 juta)
Biaya di atas merupakan perkiraan dan dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti maskapai penerbangan, akomodasi, dan layanan yang dipilih. Biaya haji di Indonesia sudah termasuk subsidi dari pemerintah. Di beberapa negara, seperti Qatar dan Uni Emirat Arab, terdapat perbedaan biaya antara jemaah laki-laki dan perempuan.Di Singapura, jemaah haji dapat memilih paket perjalanan dengan durasi yang berbeda, sehingga biayanya pun bervariasi.
Dari beberapa rincian biaya diatas memang ada yang lebih ringan dari Indonesia, namun sebagian besar lebih besar. Hal ini tentunya berdasarkan perbedaan situasi dan kondisi negara. Namun jika melihat secara umum bisa dikatakan biaya haji di negara kita lebih ringan. Apalagi masih ada subsidi dari pemerintah berupa nilai manfaat ONH sekitar 40℅ karena masa tunggu yang demikian lama.
Sebagai bukti lain bahwa biaya haji ringan, pertama, saat ini, informasi dari kementerian Agama, estimasi masa tunggu rata-rata di negara kita adalah 30 tahun. Bahkan untuk kabupaten Malang sudah sekitar 35 tahun. Artinya daftar sekarang baru 35 tahun lagi bisa berangkat. Kedua, setiap kali orang pulang dari ibadah haji, pasti punya keinginan bisa ibadah kembali. Tidak ada yang merasa kapok dengan ibadah haji. Apalagi sampai "Kapok Encrit". Pasti tidak ada, justru ingin kembali, kembali dan kembali.
Pewarta: Refan Purba | Editor: Fachry