SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM
Kabupaten Sidoarjo telah memainkan peran aktif dalam memperingati ASEAN Dengue Day (ADD) Tahun 2024 dengan menggalakkan upaya pencegahan dan pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam rangka ini, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama-sama dengan masyarakat setempat telah menginisiasi serangkaian kegiatan, termasuk Penyuluhan dan Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M-Plus (PSN-3M-Plus).
Dalam upaya menyatukan kesadaran dan tindakan bersama, PSN-3M-Plus dijalankan secara serentak dengan melibatkan kepala daerah, seluruh Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), dan seluruh lapisan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan minimal seminggu sekali di wilayah masing-masing untuk memastikan efektivitasnya.
Plt Bupati Sidoarjo, Subandi S.H. M.Kn, turut berperan aktif dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bupati Sidoarjo yang menghimbau semua pihak untuk terlibat secara rutin dalam upaya pencegahan DBD. Dalam SE tersebut, Subandi menegaskan pentingnya kegiatan seperti menguras tempat penampungan air, menutup potensi sarang nyamuk, dan memanfaatkan barang bekas secara bijak di lingkungan masing-masing.
Selain itu, masyarakat juga diberikan himbauan untuk menghindari gigitan nyamuk dengan cara menggunakan produk anti nyamuk, kelambu saat tidur, dan pakaian yang melindungi tubuh dari gigitan nyamuk. Upaya pemeliharaan ikan pemakan jentik juga disarankan sebagai salah satu cara alami untuk mengendalikan populasi nyamuk.
Subandi menekankan pentingnya SE Bupati Sidoarjo menjadi perhatian utama bagi seluruh OPD, camat, kepala puskesmas, serta kepala desa dan lurah dalam upaya bersama dalam pencegahan dan pengendalian DBD. Kolaborasi, koordinasi, dan komunikasi antarpihak diharapkan dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menanggulangi masalah DBD di wilayah tersebut.
Dalam konteks global, DBD tetap menjadi tantangan kesehatan masyarakat dengan angka kematian yang cukup tinggi di Indonesia. Subandi mengingatkan bahwa virus Dengue (DENV) yang menyebabkan DBD telah menimbulkan 390 juta infeksi per tahun di seluruh dunia, dengan perkiraan 3,9 miliar orang berisiko terinfeksi.
Di Indonesia, peningkatan kasus DBD menjadi perhatian serius. Data hingga Minggu ke-18 Tahun 2024 mencatat 91.269 kasus DBD dengan 641 kematian. Kabupaten Sidoarjo sendiri mencatat 242 kasus dengan 2 kematian hingga tanggal 5 Juni 2024.
Melalui upaya bersama seperti ini, diharapkan dapat terjadi penurunan signifikan dalam jumlah kasus dan kematian akibat DBD. Kabupaten Sidoarjo, bersama dengan seluruh masyarakatnya, berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat dari ancaman DBD.
Pewarta:Zeera
Editor:SM