Golden Time untuk Mabrur

Admin JSN
05 Juni 2024 | 18.59 WIB Last Updated 2024-06-05T11:59:41Z


MAKKAH | JATIMSATUNEWS.COM:
Dalam suatu kesempatan pertemuan jama'ah kloter 26-27 kabupaten Malang, salah satu konsultan haji RI 2024, KH. Asep, dalam pembinaannya mendorong jama'ah untuk senantiasa meningkatkan rasa syukur atas kesempatan menjadi Dhuyufur Rohman (tamu-tamu Allah). Jama'ah bisa hadir di tanah suci, diundang di tanah impian bagi setiap Muslim. Diundang bukan untuk dagang, bukan hanya piknik. Tujuannya satu, Ibadah kepada Alloh SWT, yakni ibadah haji. Kita mewakili 241 juta warga Muslim Indonesia yang belum mendapatkan kesempatan. 

Masa tunggu kabupaten Malang sekarang rata-rata 35 tahun, maka beliau berpesan, kesempatan ini adalah kesempatan emas dalam kehidupan kita. Seumur hidup kemungkinan hanya sekali diberikan kepada kita. Maka jangan sampai disia-siakan kesempatan ini. Setengah ibadah haji telah selesai, yakni Umroh wajib, kita harus bertekad untuk melaksanakan ibadah haji, di Arofah Muzdalifah dan Mina, meraih kemabruran dengan semangat.

Kita harus berusaha melaksanakan kewajiban haji dengan sesempurna mungkin. Syarat utamanya adalah sehat. Maka jama'ah harus semangat untuk sehat. Ibadah haji adalah ibadah badaniah, maka jangan terlalu banyak berharap dengan orang lain. 

Pemerintah membuat program pelaksanaan haji. Pilihan pertama ibadah haji dilaksanakan secara bersama-sama. Syaratnya sehat. Kebersamaan saling dijaga, saling membantu dan tetap berdo'a kepada Alloh SWT. 

Pilihan kedua, bagi jama'ah yang sakit, pemerintah membuat program Safari Wuquf. Yakni ketika pelaksanaan wukuf, jama'ah akan diantar ke Mina melaksanakan wuquf untuk memenuhi syarat wuquf. 

Pilihan ketiga, membadalkan haji bagi jama'ah yang wafat mulai masuk embarkasi sampai sebelum Wuquf. Waktu jeda sebelum tanggal 14 Mei digunakan untuk menjaga kesehatan. 

Dengan 3 pilihan itu beliau memberikan pilihan, sebaiknya memilih program pertama, yakni ibadah bersama. Oleh karena itu beliau meminta jama'ah untuk bisa mengukur kemampuannya sendiri. Mau ibadah maksimal di Masjidil Haram, baik wajib maupun sunnah, dipersilahkan. Panitia tidak akan membatasi jama'ah. Namun harus bisa mengukur kesehatan dan kemampuan untuk persiapan ibadah wajibnya. Ingatlah kita sedang menunggu kegiatan besar di Armuzna. 

Kyai Asep juga mengingatkan, saat Armuzna kita akan diuji dengan kesabaran yang besar. Kekroditan kendaraan karena begitu banyak yang satu arah. Tempat yang kurang memadai, cuaca panas dan sebagainya. Semua jama'ah Indonesia akan menempati Mina Qodim. Butuh perjuangan, tidur di dimana mana, tempat sempit, semua adalah cobaan. Luar biasa padatnya. Kita terima semua dengan ikhlas dan sabar tanpa pertengkaran, tanpa rofatsa, fusuqo walaa jidaala. Kita berharap manasiknya mudah dan lancar. 

Beliau juga menyampaikan bahwa semua rangkaian ibadah di Armuzna sampai Thowaf Ifadhoh, walaupun merupakan puncak haji, namun manasiknya mudah. Maka beliau berharap jangan sampai dianggap sulit, apalagi dipersulit. Dzikir, shawalat dan doa sebisanya. 

Namun beliau mengingatkan untuk betul-betul memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Armuzna adalah The golden time (waktu emas), jangan disia-siakan. Gunakan untuk tafakkur, dzikir dan doa. Kurangi hal yang tiada berguna seperti ngobrol atau bermedia sosial. Maka beliau mengajak selalu berdoa diberikan Haji mabrur. Terakhir beliau mengajak untuk meningkatkan Ghiroh atau semangat meraih kemabruran ibadah haji. 

Refan Purba
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Golden Time untuk Mabrur

Trending Now