FPK, Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Pasuruan Ke Nguling, Warga Mengaku Lihat Wajah Flores Hanya dari TV

Admin JSN
30 Juni 2024 | 08.54 WIB Last Updated 2024-06-30T01:55:00Z

 

Para pengurus FPK Kabupaten Pasuruan bersama warga Desa Sedarum, Kecamatan Nguling, dalam sesi foto bersama setelah acara sosialisasi kebangsaan.

PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM – Situasi terbilang masih pagi di Balai Desa Sedarum Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. Sekitar pukul 9.00 pagi, 3 lelaki dan satu perempuan mengenakan batik merah Garuda tampil di muka, duduk di pendopo.Minggu, 29 Juni 2024.

Acara yang dihadiri oleh beberapa tokoh penting seperti Camat Nguling Mulyohadi dan Kades H. Halimi ini diawali dengan sambutan yang menekankan pentingnya pembelajaran kolektif tentang wawasan kebangsaan.

"Alhamdulillah kita kedatangan tamu dari mitra Kesbangpol yakni FPK, Forum Pembauran Kebangsaan. Kita akan mendapatkan ilmu baru hari ini, tentang wawasan kebangsaan," ujarnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi utama yang dibuka oleh Ikhyak, pengurus etnis Madura di FPK. Ramdhan, seorang warga asal Flores yang kini tinggal di Lekok, bertindak sebagai moderator. Anis Hidayatie memperkenalkan para pengurus FPK dan menjelaskan beberapa kegiatan yang telah dilakukan.

"Kami dari FPK, Forum Pembauran Kebangsaan, Ketuanya Gus Bayhaqi Kadmi asal Grati. FPK pengurusnya terdiri dari beberapa orang berlatar belakang etnis dan suku yang tinggal di Indonesia khususnya Pasuruan. Saya sendiri campuran etnis Arab dan Jawa, Cak Yak ini etnis Madura, dan kawan saya ini dari Flores, Nusa Tenggara Timur. Ada yang sudah bertemu dengan wajah orang Flores di Sedarum ini?" tanya Anis.

Salah seorang peserta mengacungkan tangan dan menjawab, "Pernah, di TV. Kalau ketemu langsung belum pernah."

Interaksi antara pengurus FPK dan peserta pun berlangsung hangat. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan dan memberikan pernyataan terkait kegiatan khas berbasis kebiasaan atau adat istiadat di lingkungan mereka. 

Kepala Desa Sedarum, H. Halimi, menambahkan bahwa banyak warga di desanya yang memiliki darah Madura namun tidak mengetahui asal-usul Madura mereka secara spesifik. "Kami ini punya darah Madura tapi tidak tahu Madura mana, pendalungan istilahnya. Ngomongnya Madura campur Jawa. Untuk seni budaya yang berkembang kami di sini memiliki banjari," tuturnya.

Terinspirasi oleh kehadiran FPK, H. Halimi mengusulkan untuk mengadakan karnaval mengenakan baju adat dan etnis yang ada di Indonesia pada bulan Agustus mendatang. 

"Insyaallah Agustus nanti kami akan adakan karnaval mengenakan baju adat atau etnis yang ada di Indonesia, supaya kenal," ujarnya.

Acara berakhir menjelang siang dengan sesi foto bersama. Pekik "FPK Kabupaten Pasuruan, Kami Berbeda, Kami Indonesia" terdengar membahana, menandakan semangat kebhinekaan yang kuat. Ramdhan, dengan wajah khas Floresnya, menjadi pusat perhatian dan banyak peserta yang mengajaknya berfoto bersama.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • FPK, Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Pasuruan Ke Nguling, Warga Mengaku Lihat Wajah Flores Hanya dari TV

Trending Now