Lautan Pasir Bromo berlatar belakang Gunung Batok Jelang Tutup 2 Harib ( Sumber gambar: Parji)
WISATA | JATIMSATUNEWS.COM: Terang benderang cahaya memancar pada siang saat upacara Pembejian persiapan Pawedalan dan Yadnya Kasada di kawasan Pura Luhur Poten Bromo. Masih dibuka untuk umum, sehingga menampak keindahan siap dilahap kamera.
"Hari ini upacara Pembejian dalam rangka Piodalan Pura luhur Poten Bromo hari jumat 21 juni dan Yadnya Kasada hari Sabtu 22 juni," tutur Parji, salah satu panitia pelaksanaan upacara Panitia Pawedalan Pura Luhur Poten Bromo & Yadnya Kasada Tahun 2024 pada JatimSatuNews Kamis 20/6/2024.
Langkah-langkah tegap diiringi bunyi irama magis upacara adat membelah lautan pasir Bromo. Ratusan orang mengenakan sarung dengan kostum dan udeng khas Tengger. Warna hitam bagi masyarakat suku tengger dan pakaian warna putih bagi para Pandita dukun/pemangku, sementara perempuan berkebaya dan mengenakan sewek (Kaweng), menumbuhkan keindahan bagi mata memandang. Kamis 20/6/2024.
Berpusat dari pura Luhur poten Bromo di lautan pasir Gunung Bromo, sebuah upacara adat dilakukan oleh masyarakat tengger setempat. Gunungan sajian atau khas masyarakat tengger terlihat, juga selendang panjang putih membentang panjang di atas kepala, ikut berjalan bersama pembentang.
Menakjubkan, elok eksotis kawasan gunung bromo oleh masyarakat yang sedang melaksanakan upacara ritual adat Tengger. Sesuatu yang tak akan didapatkan wisatawan pada Jumat-Sabtu (21-22/6/24). Saat itu masyarakat suku Tengger akan melaksanakan ritual Yadnya Kasada.
Untuk mendukung ritual tersebut, TNBTS akan menutup wisata Gunung Bromo selama empat hari. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah mengeluarkan surat pengumuman penutupan kawasan wisata Bromo Tengger Semeru dimulai tanggal 21-24 Juni 2024.
Berikut adalah foto foto Indah saat pelaksanaan upacara pembejian dalam rangka Pawedalan Pura luhur Poten Bromo hari jumat 21 juni dan Yadnya Kasada hari Sabtu 22 Juni 2024. ANS
Barisan masyarakat tengger di lautan pasirTerus melangkah menuju PuraKhidmat, pandita melangkahBendera berkibar dibawa masyarakat suku tengger yang mengenakan out fit warna hitam bagi masyarakat suku tengger dan pakaian warna putih bagi para Pandita dukun/pemangku
Sementara perempuan berkebaya dan mengenakan sewek (Kaweng)
Gunungan sajian atau di sebut masyarakat tengger dengan nama Ongkek nampak menjadi bagian dari upacara
Semangat, khidmat, membawa panji. Menuju pura.
Tak lelah menapak, membelah lautan pasir Bromo
Indah