JEMBER | JATIMSATUNEWS.COM
Banjir Rob yang melanda kawasan Pantai Cemara, terletak di Kalimalang Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, serta wilayah Pasuruan pada tanggal 6 Juni 2024, menyebabkan kerusakan serius dan dampak yang signifikan bagi para pedagang dan penduduk setempat.
Di Pantai Cemara, ketinggian air laut mencapai kurang lebih 1 meter, menerjang puluhan warung bahkan menyebabkan beberapa warung rusak parah akibat diterjang ombak tiba-tiba. Aktivitas perdagangan lumpuh total, dengan para pedagang hanya bisa pasrah menunggu banjir Rob surut. Meskipun ada upaya penyelamatan sisa reruntuhan warung dan barang berharga, kerugian tetap besar.
Sementara itu, di Pasuruan, banjir Rob membanjiri sejumlah wilayah, termasuk Desa Kalirejo, Desa Semare, Jalan MT Haryono, Kelurahan Mandaranrejo Kota Pasuruan, serta pesisir Pasir Panjang Desa Wates Lekok dan Desa Semedusari. Air laut yang masuk ke pemukiman warga mencapai ketinggian 20-30 centimeter, mengakibatkan gangguan besar bagi Pemukiman sehari-hari warga setempat.
Banjir Rob juga melanda kisaran wilayah Pasuruan pada hari 6 Juni 2024 pagi akibatnya sejumlah jalan dipermukaan warga terendam air
Menurut kesaksian warga setempat di desa Kalirejo, kecamatan Kraton, kabupaten Pasuruan mengatakan, Luapan Air laut itu masuk ke area permukiman warga sejak pukul 09.00 WIB.Ketinggian air kurang lebih 20-30 Centimeter
"Sekarang sudah agak surut, jam setengah 10 tadi besar-besarannya Air masuk ke pemukiman penduduk."tutur Warga Setempat Ke Awak Media.
Hingga saat ini , Genengan Banjir Rob yang berada di permukiman warga berangsur surut. "Ini sudah dua kali terjadi, bukan kemarin sudah,"ujarnya.
Sementara itu,Laswanto Seorang Anggota Satpolairud Polres Pasuruan Kota mengatakan beberapa wilayah di kota maupun kabupaten Pasuruan yang terdampak banjir Rob di antaranya Desa Kalirejo,Desa Semare,Jalan MT Haryono, Kelurahan Mandaranrejo Kota Pasuruan,serta pesisir pasir panjang Desa Wates Lekok,dan Desa Semedusari.
Menurut perkiraan warga setempat, banjir Rob diperkirakan akan berlangsung hingga tanggal 8 Juni 2024 mendatang. Upaya koordinasi dan langkah-langkah pencegahan yang lebih baik diharapkan dapat mengurangi dampak Banjir Rob.(Ubaid)
