MALANG | JATIMSATU NEWS: Sebagai perguruan tinggi islam, UIN Malang terus berupaya meningkatkan semangat kolaborasi dengan banyak sekolah demi terciptanya pendidikan yang maju dan lulusan yang ideal.
Salah satu aksi nyata UIN Malang dalam memberikan akses ruang belajar bagi calon mahasiswa baru ialah dengan memberikan apresiasi kepada madrasah aliyah yang memiliki siswa berprestasi. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan semangat belajar siswa ke depannya.
Selain itu, UIN Malang terus konsisten dalam merawat semangat integrasi pesantren dan perguruan tinggi. Hal itu terbukti dari adanya program wajib ma'had selama satu tahun bagi seluruh mahasiswa baru.
Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, M.A secara lebih jauh menjelaskan bagaimana kiprah ma'had dalam merawat dan menjaga dua pilar UIN yang berbunyi keagungan akhlak dan kedalaman spiritual.
"Kita mempunyai distingsi yang tidak dimiliki oleh PTN ataupun PTKIN lain, yaitu seluruh mahasiswa baru wajib tinggal di mahad dengan model pembelajaran integrated learning model, yaitu mengintegrasikan sains dan islam. Di ma'had, mereka memperdalam ilmu keislaman yang berwawasan moderat, wajib mengikuti pembelajaran bhs arab dan bhs inggris dan juga ditopang dengan program HTQ (Haiah Tahfidz Qur'an) bagi mahasiswa yang ingin mengambil program tahfidz," paparnya.
Lebih jauh lagi, UIN Malang memberikan golden tiket pada madrasah aliyah bereputasi. Hal ini menjadi kabar baik bagi sekolah atau madrasah yang menginginkan lulusannya masuk ke perguruan tinggi, termasuk UIN Malang yang sudah menjadi salah satu PTKIN bergengsi di Indonesia.
"Karna itulah sangat tepat jika lulusan madrasah dan juga sekolah yg ada di lingkungan pesantren untuk melanjutkan study di UIN Malang yang mempunyai program studi yang sama dengan PTN yang lain. Di sini ada fakultas teknik, sains, dan kedokteran selain fakultas agama," ucap rektor asal Lamongan itu.
Zainuddin juga menyampaikan bahwa UIN Malang memberikan apresiasi pada santri atau siswa siwa yang berprestasi dengan pemberian golden tiket (masuk uin malang jalur mandiri tanpa test) dan beasiswa bagi yg berprestasi di tingkat Nasional.
Terakhir, acara ditutup oleh Wakil Rektor (WR) IV bidang kerjasama, Dr. KH Isroqun Najah yang akrab disapa Gus Is. Iamenuturkan bahwa di mahad ada musyrif dan musyrifah yg membimbing mahasantri di Ma'had. Karena itu, lulusan terbaik dari madrasah dan sekolah di lingkungan pesantren dapat mendaftar menjadi musyrif-musyrifah. Oleh sebab itu, UIN Malang mengundang madrasah dan sekolah di lingkungan pesantren untuk MoU dan menerima sertifikat golden tiket.