Menurut Hamid, lembaga pendidikan memiliki peran kunci dalam menangani masalah kesehatan, lingkungan, kebencanaan, pendidikan, dan disabilitas. "Dengan pendekatan yang holistik dan inklusif, lembaga pendidikan dapat menjadi motor penggerak untuk mencapai SDGs dan mewujudkan Indonesia yang lebih berkelanjutan," ungkapnya.
Salah satu usulan konkrit yang diajukan oleh Nur Hamid Abdissalam adalah penggunaan lembaga pendidikan sebagai wadah untuk mengurangi penggunaan plastik dan mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana. "Memulai dari sekolah, kita dapat membentuk kesadaran lingkungan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, yang merupakan langkah awal yang penting dalam menciptakan masyarakat yang tangguh dan berkelanjutan," tambah Hamid.
Hasil diskusi yang intensif di Musyawarah Kerja menghasilkan rekomendasi untuk menunjuk Universitas Negeri Malang sebagai Koordinator Fornassosmas Wilayah 7. Keputusan ini didasarkan pada potensi besar usulan yang disampaikan oleh Nur Hamid Abdissalam untuk memberikan dampak positif dan nyata dalam mencapai SDGs di wilayah tersebut.
Dengan peran barunya sebagai koordinator, Universitas Negeri Malang diharapkan menjadi pusat koordinasi dan penggerak bagi berbagai inisiatif dan program yang akan dilaksanakan oleh BEM se-Indonesia di wilayah tersebut. Langkah ini menandai komitmen kuat lembaga pendidikan dalam mendukung pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.