Gambar 1

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 2

Peringati Haul Eyang Djoegon ke 156, Yayasan Ngesti Gondo Gunung Kawi Gelar Kirab Sesaji dan Tahlil Akbar

09 Mei 2024 | 23.19 WIB Last Updated 2024-05-10T00:26:38Z

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Dalam rangka memperingati wafatnya Eyang Djoego atau Kyai Zakaria I. yang diperingati setiap 1 Selo dalam kalender Jawa, keluarga besar keturunan Raden Mas (RM) Iman Sudjono, karyawan Ngesti Gondo dan warga sekitar mengelar Haul dan kirab sesaji di pesarean Gunung Kawi Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang,  Kamis, (9/5/2024).

Acara yang juga diselenggarakan untuk melestarikan budaya Jawa, (nguri-uri budaya Jawa), kali ini digelar mulai Rabu 8 Mei 2024 hingga Jum'at 10 Mei 2024, diikuti para karyawan Yayasan Ngesti Gondo, pedagang (PKL), dan masyarakat sekitar. 

Jumlah pengunjung di pesarean gunung kawi sejak pandemi sampai sekarang mengalami penurunan, mencapai hingga 30%.

Hal itu diungkapkan, RR Yusworirin yang biasa akrab dipanggil Ibu Ririn, salah satu ahli waris, Raden Mas (RM) Iman Soedjono, sekaligus owner salah satu hotel di sekitar pesarean gunung kawi.

"Puncak kunjungan di wisata pesarean gunung kawi, kebanyakan pada 1 suro, banyak tamu dari luar kota, atau tanggal merah, seperti tahun baru, Natal dan lebaran, pokoknya ada libur panjang," kata Ririn

Lanjut Ririn,"Kirab sesaji dan Penyekaran Agung melibatkan berbagai jenis usia mulai dari anak-anak hingga dewasa. Tujuannya, agar anak-anak dapat belajar adat budaya Jawa khususnya yang ada di sekitar mereka sehingga tradisi dapat terus lestari hingga masa yang akan datang," tandasnya 

Singkat cerita sejarah tentang pesarean di lereng gunung kawi, menurut pak Solikin, penjaga Ciam si." Kyai Zakaria I (Eyang Djoego), merupakan keturunan dari Keraton Solo, beliau masih cucu dari pangeran Diponegoro, pada waktu itu masih ada hubungan dengan ataupun trah dari PB (paku buwono) I, beliau membikin padepokan di desa Djoego Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar, kemudian beliau wafat dimakamkan di desa Wonosari lereng gunung Kawi Kabupaten Malang. Ajaran yang diberikan adalah ajaran wali yang mana untuk warga maupun siswa atau muridnya,"

"Eyang Djoego wafat pada hari Senin pahing dan dimakamkan di hari Kamis Kliwon malam Jumat legi, maka dari itu setiap Minggu legi malam Senin pahing di pesarean gunung kawi diadakan ritual dengan cara penyekaran dan kirab sesaji, setiap bulannya. tetapi tidak seperti haul pada saat ini, untuk saat ini peringatan haul Eyang Djoego pada tanggal 1 Selo setiap tahunnya dan Eyang Iman Sujono setiap tanggal 12 suro, hitungan Jawa," katanya 

Lebih lanjut pak Solikin menambahkan,"

Eyang Raden Mas Iman Sujono, beliau adalah keturunan dari Hamengkubuwono I, yang sampai sekarang keturunan dari beliau memegang sebagai pengendali Yayasan Ngesti Gondo yang diprakarsai oleh juru kunci HR Chandrayana," lanjutnya 

"Mengenai kirab sesaji disitu sebenarnya merupakan wujud syukur kita pada yang maha kuasa gusti Allah subhanahu wa ta'ala dengan cara memberikan causan atau hidangan pada beliau yang berupa sesaji ini tidak hanya untuk halnya Eyang jugo atau dalam bahasa chinese-nya Taaolouse tetapi untuk Kanjeng Eyang Raden Mas Iman Sujono dengan sebutan chinesenya djialiuse (ollouse), itu setiap tahun diadakan selain untuk melestarikan apa yang ada di desa Wonosari kecamatan Wonosari gunung Kawi kabupaten malang, sebagai desa wisata ritual."

Selain itu, kata dia, Juga untuk mengundang wisatawan, karena di desa Wonosari gunung Kawi dicanangkan atau ditetapkan sebagai desa wisata yang ada di Kabupaten Malang. 

"Mengenai sesaji, para pengiring berkumpul dulu didepan Ciamsi atau didepan Sasono Nitirjan, kemudian berjalan sampai ke Pendopo Masjid Agung RM Imam Sujono, kemudian berkumpul, kirab sesaji yang diikuti oleh juru kunci dan ahli waris RM Iman Soedjono dan juga karyawan sekalian magersaren (tumpang karang), PKL dan sebagainya juga tamu yang berkenan untuk mengikuti kirab di pesarean Gunung Kawi," katanya 

Solikin menambahkan,
"Setelah disana kita berdoa mohon sama yang maha kuasa atas perantara kanjeng Eyang Panembahan Djoego dan Eyang RM Iman Soedjono, dengan cara tahlil dan pembacaan surat Yasin, bagi yang beragama lain menurut agama dan kepercayaan masing-masing, memohon yang maha kuasa,  ( Tuhan yang Maha Esa)," pungkasnya
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Peringati Haul Eyang Djoegon ke 156, Yayasan Ngesti Gondo Gunung Kawi Gelar Kirab Sesaji dan Tahlil Akbar

Trending Now