ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM - Pada tahun 2023 jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia mengalami kenaikan 1,27%. Semula 10,48% dari penduduk Indonesia menjadi 11,75%. Hal ini seperti dilansir dari dataindonesia.id, 15/05/2024.
Untuk batasan usia lansia adalah individu yang berusia 60 tahun ke atas. Ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mengelompokkan lansia ke dalam tiga kelompok umur. Kelompok lansia muda (umur 60-69 tahun), lansia madya (Kelompok umur 70-79 tahun) dan lansia tua, mereka yang berumur di atas 80 tahun.
Berdasarkan data BPS tahun 2023 dari persentase jumlah penduduk lansia ada 53,93% masih produktif bekerja. Sebagian besar dari mereka bekerja di sektor pertanian.
Ada berbagai alasan kenapa lansia masih bekerja, salah satunya tidak memiliki pemasukan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Lansia yang tidak memiliki kemandirian finansial berpotensi menciptakan generasi sandwich, yakni menjadi tanggungan anaknya.
Untuk menghindari hal itu, banyak lansia yang masih bekerja demi hidup mandiri. Begitu pun di desa-desa. Lansia yang masih sehat secara fisik beraktivitas di sawah. Akan tetapi tentunya disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi tubuhnya.
Ada beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan oleh lansia di desa khususnya sektor pertanian.
1. Tabur benih
Tabur benih merupakan pekerjaan yang sering dilakukan oleh kaum laki-laki. Pekerja membawa ember yang sudah terisi benih padi. Sambil jalan pelan, benih ditabur merata ke pembenihan.
Bagi pekerja yang sudah terbiasa pekerjaan menabur ringan, tetapi cukup memerlukan keterampilan dan kesabaran. Lansia yang teruji ketelatenannya cocok dengan pekerjaan ini
2. Ndaut atau mencabut bibit padi
Pencabutan bibit padi untuk dipindah sering disebut ndaut. Bibit bisa dindaut setelah berusia 15-20 hari dari tabur benih.
Pencabutan bibit padi harus dilakukan hati-hati agar akarnya tidak putus. Untuk memudahkan ndaut, persemaian terendam air dengan ketinggian sekitar 1/4 tinggi batang bibit padi.
Ndaut bisa dilakukan oleh lansia karena tidak terlalu berat jika dibandingkan mencangkul. Pekerja jongkok di persemaian dan tangannya mencabut bibit padi hingga akar. Setelah itu diikat tali yang telah disiapkan. Pencarian dan penjemuran tali pun bisa dilakukan lansia.
Ketika bibit sudah terikat segenggam tangan, pekerja membawanya ke area persawahan yang siap ditanami. Untuk pemindahan bisa dilakukan dengan kendaraan motor atau dipikul.
Memikul bibit padi yang sering disebut banjari sangat berat, itu sebabnya dilakukan oleh pekerja yang lebih muda. Sebagai penghargaan upahnya pun sedikit lebih dibandingkan ndaut.
3. Pemupukan
Setelah bibit ditanam, tanaman padi perlu perawatan yakni pemupukan. Pemupukan secara manual biasa dilakukan oleh laki-laki lansia karena tidak terlalu berat. Cara pemupukan hampir sama dengan tebar benih. Pekerja menggendong ember yang berisi pupuk lalu ditabur merata ke tanaman padi.
Pekerjaan ini pun memerlukan keterampilan agar pupuk diserap tanaman secara merata. Jika tidak akan berdampak pada tanah maupun tanaman padi.
4. Matun
Matun adalah proses pencabutan rumput di area pesawahan. Matun bisa dilakukan oleh lansia wanita. Mereka cukup berjalan pelan di antara tanaman padi sambil mencabut rumput.
Seperti pekerjaan mudah, tetapi sulit, karena harus berjalan di lahan basah. Terkadang kaki masuk ke dalam tanah setinggi lutut. Untuk mengangkatnya sangat berat. Selain pekerja pun harus hati-hati karena banyak keong yang sewaktu-waktu bisa terinjak dan melukai telapak kaki.
Itulah pekerjaan di sektor pertanian yang biasa dilakukan lansia. Tentunya disesuaikan dengan kemampuan fisik setiap individu. Mereka tidak harus bekerja sepanjang hari. Jika tidak mampu bisa dilakukan setengah hari pagi. (SRD)