Lumbung Stroberi: Keberhasilan Wisata Petik Buah Strawberry Dalam Melewati Masa Covid-19 di Desa Pandanrejo, Kota Batu

Abdullah
05 Mei 2024 | 18.36 WIB Last Updated 2024-05-07T01:09:42Z


Lumbung Stroberi: Keberhasilan Wisata Petik Buah Strawberry Dalam Melewati Masa Covid-19 di Desa Pandanrejo, Kota Batu
BATU | JATIMSATUNEWS.COM: Di tengah persaingan bisnis yang ketat, Lumbung Stroberi, sebuah unit usaha milik desa, berhasil berkembang di bidang pariwisata. Terletak di Desa Pandanrejo, Kota Batu, Lumbung Stroberi menawarkan pengalaman unik memetik buah stroberi langsung dari kebunnya, dengan akses jalan yang memadai dan tidak jauh dari pusat kota.

Mahasiswa dari Kelompok 2 Program Studi Pariwisata Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur melakukan KKN Bina Desa Di Lumbung Stroberi tersebut. Pada beberapa kesempatan Mahasiswa dari Kelompok 2 melakukan wawancara kepada Yudistira Dwi Kurniawan selaku penanggung jawab divisi Strawberry Lumbung Stroberi. Wawancara tersebut dilakukan untuk mengetahui keberlanjutan dari wisata Lumbung Stroberi ini. 

Berdiri sejak akhir tahun 2018, Lumbung Stroberi merupakan realisasi dari visi “Desa Budaya Kota Berjaya” yang diusung oleh Wali Kota Batu. Setiap desa di kota ini diharapkan menjadi desa wisata, termasuk Pandanrejo. “Perubahan kebijakan pada tahun 2018 memungkinkan tanah desa yang dikelola oleh kepala desa untuk diserahkan kepada BUMDES, yang kemudian menjadikannya unit usaha,” kata Yudistira Dwi Kurniawan 04/03/2024.

Dengan pergantian ketua BUMDES Raharjo pada tahun yang sama, terjadi gebrakan signifikan. BUMDES membentuk unit usaha di bidang pariwisata, yaitu wisata petik buah Lumbung Stroberi. “Pilihan buah stroberi sebagai produk unggulan didasarkan pada kelimpahan hasil panen di Desa Pandanrejo, meskipun petani setempat juga menanam tanaman lain selama musim hujan sebelum berdirinya Lumbung Stroberi,” kata Yudistira Dwi Kurniawan 04/03/2024. 

BUMDES tidak melupakan peran serta masyarakat dalam pembentukan dan pengelolaan Lumbung Stroberi. “Masyarakat sekitar akan merasakan dampak positif dari Lumbung Stroberi, sesuai dengan visi dan misi BUMDES Raharjo yaitu pemberdayaan masyarakat,” tambah Yudistira Dwi Kurniawan 04/03/2024. Hal ini terlihat dari keterlibatan masyarakat asli Desa Pandanrejo sebagai pegawai dan petani, dengan Lumbung Stroberi berfungsi sebagai pengepul buah stroberi.

Pada awalnya, terdapat kekhawatiran dari petani tentang potensi kerusakan lahan yang digunakan untuk wisata petik buah. Namun, Lumbung Stroberi segera melakukan sosialisasi dan menemukan solusi melalui sistem bagi hasil dari biaya tiket dan penjualan buah. Pengunjung juga diberikan penjelasan tentang cara memetik yang benar dan peraturan yang harus diikuti untuk mengatasi keresahan pihak petani akan rusaknya lahan yang digunakan.

Permasalahan dalam setiap daya tarik wisata pasti akan ada dan datang dengan silih berganti. Lumbung Stroberi juga pernah mengalami masa-masa sulit diakibatkan jumlah kunjungan yang masih sedikit. pada awal pembentukannya pastinya informasi tentang Lumbung Stroberi masih terbilang sedikit. Sehingga hal itu yang menyebabkan jumlah kunjungan yang masih terbatas pada saat itu. 

Untuk mengatasi hal tersebut pihak pengelola melakukan pemasaran yang cenderung masih masif dan dengan cara yang terbilang masih tradisional, yaitu dengan menggunakan brosur. “Kunjungan pada tahun 2018 masih sedikit karena pemasaran yang digunakan masih tradisional, seperti pembagian brosur,” ujar Yudistira Dwi Kurniawan 04/03/2024. Namun, pada tahun 2019, di tengah pandemi COVID-19, Lumbung Stroberi mulai memanfaatkan media sosial untuk promosi, yang berujung pada peningkatan jumlah kunjungan. 

“Jumlah Kunjungan tertinggi Lumbung Stroberi terjadi pada tahun 2023” Ujar Yudistira Dwi Kurniawan 04/03/2024. Hal itu tentunya terjadi karena peralihan media promosi dari tradisional ke lebih modern dengan menggunakan media sosial. Dampak penggunaan media sosial sebagai media promosi memang memberikan dampak positif dan memberikan keberhasilan bagi Lumbung Stroberi untuk meningkatkan jumlah kunjungan, yang menjawab tantangan dari akibat pandemi Covid-19. 

Ternyata pandemi Covid-19 memberikan kesadaran kepada pihak pengelola Lumbung Stroberi untuk tetap mempertahankan daya tarik wisata tersebut. Caranya dengan peralihan media promosi yang sebelumnya masih tradisional menjadi lebih modern agar Lumbung Stroberi tetap eksis dan maju untuk kedepannya.

Saat ini Lumbung Stroberi terus berbenah dan berinovasi dengan meningkatnya kunjungan yang datang. beberapa yang dilakukan adalah dengan menjaga fasilitas tetap bersih dan menambah fasilitas penunjang lainnya untuk menambah kenyaman bagi pengunjung. Hal ini tentunya juga untuk bisa bersaing dengan daya tarik wisata lain yang terus berinovasi untuk menjaga dan mendatangkan pengunjung baru. 

Lumbung Stroberi berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung. Dengan dukungan masyarakat dan inovasi yang terus berkembang, Lumbung Stroberi diharapkan dapat menjadi destinasi wisata yang semakin diminati dan berkontribusi positif bagi ekonomi lokal. Ans

Link situs : upn : https://www.upnjatim.ac.id/ lppm : https://lppm.upnjatim.ac.id/ fakultas : /https://fisip.upnjatim.ac.id/ prodi : https://pariwisata.upnjatim.ac.id/


Link situs :



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Lumbung Stroberi: Keberhasilan Wisata Petik Buah Strawberry Dalam Melewati Masa Covid-19 di Desa Pandanrejo, Kota Batu

Trending Now