Khususnya untuk memenuhi kebutuhan industri di Jepang.
Untuk itu, Yayasan LPK KIRAKU Indonesia hari ini mulai bersinergi dengan Yayasan Almaarif Singosari me-launching BLK Almaarif Singosari sebagai Pusat Diklat Diaspora Berdakwah dan Bekerja ke Jepang berkapasitas 500 peserta.
Berlokasi di SMK Plus Almaarif Singosari dengan memanfaatkan Gedung Kyai Tholchah Hasan. Gedung serba guna dengan 40 kamar asrama ini akan dialih fungsikan sebagai kelas diklat sekaligus asrama bagi peserta diklat.
Pendirian BLK persiapan dakwah dan kerja ke Jepang ini bertujuan untuk mendukung dua hal yang penting.
Pertama, sebagai program nyata peningkatan serapan tenaga kerja diaspora berkemampuan unggul dengan Visa TG - Tokutei Ginou atau visa kerja ke berbagai industri di Jepang.
Kedua, memperluas kesempatan para santri untuk bisa mendukung misi dakwah PCINU Jepang.
Launching BLK Almaarif Singosari pada Rabu, 15 Mei 2024 ini dilakukan bersamaan dengan Haul ke-5 almaghfurlah Prof. Dr. KH. M. Tholchah Hasan.
Pendiri dan mantan rektor Unisma yang juga pernah menjabat sebagai menteri agama era Gus Dur. Turut hadir Kyai Marzuqi Mustamar dan Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, MM., serta Kadis Naker seMalang Raya akan menjadi saksi prosesi launching BLK Almaarif Singosari.
Ketua Yayasan LPK KIRAKU Indonesia, Bara Susanto, sebagai pelaksanaan program diklat juga menyampaikan, " LPK KIRAKU telah menjalin kerjasama dengan Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama PC Kabupaten Malang dan PCINU Jepang.
Penandatanganan MoU juga telah dilaksanakan di sekretariat PCINU Jepang pada awal Oktober 2023."
Ketua PCINU Jepang, Dr. Achmad Gazali berpesan, "jika santri atau warga Nahdliyyin yang bekerja di Jepang bisa bersama-sama aktif dalam berbagai kegiatan NU di Jepang. Untuk diklat dan keberangkatan dapat melalui LPK KIRAKU yang telah menjadi partner dari LP PCNU Kabupaten Malang."
Ketua Yayasan Almaarif Singosari, Gus Anas dan Rektor Unisma, Prof Maskuri, juga memberikan dukungan penuh pada program santri dakwah dan kerja ke Jepang ini. Program ini diharapkan bisa menjadi rintisan sinergitas antar lembaga pendidikan santri go global.