SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: Refti Handini Listyani, Pakar Sosiologi Gender Perempuan Muslim berbagi informasi terkait pergerakan perempuan muslim dalam industri kecantikan dengan memanfaatkan literasi digital.
Kegiatan Sedaring yang dibuka oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya, Muhammad Turhan Yani, bertajuk “Literasi, Gender, dan Inklusi Sosial” dengan subtema “Pengarusutamaan Literasi, Gender, dan Inklusi Sosial dalam Bidang Spiritual, Pendidikan, dan Sosial” diikuti sekitar 100 partisipan melalui Zoom Meeting pada Sabtu (04/05/2024).
Refti dalam materinya menyampaikan, Perempuan Muslim berpartisipasi dalam dunia industri kecantikan dengan memanfaatkan literasi digital untuk menciptakan produk dan layanan kecantikan yang sesuai dengan nilai-nilai serta identitas keagamaan.
“Narasi kecantikan yang dibentuk Perempuan Muslim dengan memanfaatkan kemampuan literasi digital akan disalurkan ke dalam dunia isndustri, yang pada akhirnya membentuk Agensi Perempuan Muslim,” ujar Refti.
“Perempuan Muslim menjalankan agensi mereka dalam indusutri kecantikan dengan berbagai cara salah satunya dengan memproduksi sendiri brand kecantikan yang menekankan kehalalan sesuai kebutuhan Perempuan Muslim,” imbuhnya.
Pengarusutamaan literasi digital memungkinkan Perempuan Muslim untuk mengambil keputusan yang lebih berdasarkan pada pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas. Tidak hanya memberdayakan untuk menjadi konsumen yang lebih cerdas dan kritis, tetapi juga sebagai pemain yang lebih aktif dan berpengaruh dalam industri kecantikan.
Lebih lanjut, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Unesa itu membagikan profil Perempuan Muslim Indonesia yang sukses di bidang industri kecantikan dengan memanfaatkan platform media sosial dalam mempromosikan produknya.
Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Negeri Surabaya