Jagongan Mitigasi Bencana: LC Surabaya dan Komunitas I-Have Perkuat Relawan

Eko Rudianto
23 Mei 2024 | 18.05 WIB Last Updated 2024-05-23T11:05:47Z


SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM : Wilayah Jawa Timur dikenal memiliki potensi bencana yang tinggi. Oleh karena itu, upaya mitigasi perlu dilakukan untuk mengurangi dampak bencana yang mungkin terjadi. 

Menanggapi kebutuhan ini, Jamaah Lorong eduCation (LC) mengadakan acara jagongan untuk membahas mitigasi bencana pada Rabu (22/05/2024) malam. Acara ini berlangsung di basecamp yang terletak di Perumahan Marina, Kelurahan Keputih, Surabaya Timur. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan dan bertukar pengalaman dalam melakukan mitigasi di daerah rawan bencana.

Acara jagongan ini menghadirkan Setiabudi Anurcahya, seorang anggota Komunitas I-Have (Indonesian Humanitarian Volunteer) yang memiliki pengalaman luas dalam upaya pengurangan risiko bencana. 

“Kegiatan jagongan ini, selain sebagai media mempererat persaudaraan, juga sebagai ajang menambah wawasan, khususnya di bidang mitigasi. Tidak menutup kemungkinan dari kegiatan ini muncul gagasan untuk membuat program bersama antar pihak,” ujar Edi Basuki, salah satu pengurus FPRB bidang publikasi dan kampanye.

Edi juga menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas relawan dalam penanggulangan bencana, termasuk kemampuan melakukan mitigasi dengan benar untuk kemudian dilaporkan ke dinas terkait.

Setiabudi, yang akrab disapa Cak Bud, menyampaikan pentingnya melibatkan aktor lokal dalam upaya mitigasi bencana, seperti tokoh masyarakat dan relawan setempat, karena mereka lebih memahami daerahnya. "Hasil mitigasi di antaranya adalah tersusunnya peta rawan bencana," ujar Cak Bud.

Namun, ia juga mencatat bahwa sering kali laporan dari relawan dipandang sebelah mata oleh beberapa pihak dengan berbagai alasan, termasuk adanya ego sektoral. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya koordinasi dan komunikasi yang baik antar pihak.

Dalam jagongan santai ini, peserta juga berbagi pengalaman tentang tantangan yang dihadapi saat penanggulangan bencana. Salah satunya adalah ketidakpercayaan pengungsi terhadap petugas posko induk karena banyaknya aturan administrasi yang harus dipenuhi. Mereka lebih suka meminta bantuan langsung kepada relawan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Cak Bud mengusulkan agar jagongan ini dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya yang membahas topik atau mendalami masalah mitigasi lebih lanjut, seperti praktik melakukan assessment. "Saya memiliki tempat yang representatif untuk jagongan selanjutnya, dengan ruang yang lengkap untuk pembelajaran yang dapat menampung 50 orang," tambahnya.

Sahrul, dari forum bersama lintas komunitas, menyatakan kegembiraannya bisa ikut serta dalam jagongan di basecamp LC. "Pertemuan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan sekaligus menambah teman," ujarnya.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana dapat meningkat, sehingga dampak bencana dapat diminimalisir.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Jagongan Mitigasi Bencana: LC Surabaya dan Komunitas I-Have Perkuat Relawan

Trending Now