Kampanye anti kekerasan seksual telah dilakukan oleh para siswa melalui publikasi karya di media sosial yang dilombakan mulai Jumat (26/4/24). Publikasi ini merupakan suatu langkah kampanye kepada masyarakat luas yang memanfaatkan engagement dari postingan para peserta lomba untuk menyebarkan informasi maupun pesan penolakan terhadap anti kekerasan seksual, juga sebagai salah satu indikator penilaian karya. Kampanye ini tidak hanya berhenti pada publikasi saja, namun terdapat apresiasi terhadap karya dengan media terbaik dan karya favorit para pirsawan di media sosial yang diumumkan pada acara puncak yakni Sosialisasi Anti-Sexual Violence Kamis (2/5/24).
Ibu Nuraeni, S.Pd, selaku Kepala SMAN 8 Malang memberikan sambutan hangat dalam kegiatan Sosialisasi Anti-Sexual Violence.
“Berkembangnya zaman dan teknologi utamanya pada media sosial yang mempengaruhi pergaulan dapat berdampak terjadinya kekerasan seksual. Meskipun tidak pernah terjadi di SMAN 8 Malang, edukasi tentang pencegahan kekerasan seksual perlu diberikan sebagai upaya preventif untuk penciptaan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman” ujar beliau.
Lebih lanjut, Kepala SMAN 8 Malang juga menyampaikan terimakasih kepada mahasiswa dalam penyelenggaraan kegiatan Anti Sexual Violence yang sangat bermanfaat. Pentingnya Gerakan Anti-Sexual Violence juga disampaikan oleh Wakil Kepala SMAN 8 Malang bidang Humas, Nurnirin, S.Pd., M.Pd.
“Bergaul dengan saudara maupun pertemanan perlu batasan yang harus dijelaskan supaya siswa dapat menghindari perilaku kekerasan seksual”. Ungkap Nurnirin
Kegiatan Sosialisasi Anti-Sexual Violence dilaksanakan dengan strategi bimbingan lintas kelas di Lapangan Indoor SMAN 8 Malang dengan dua pemateri yakni Dra. Ella Faridati Zen, M.Pd. selaku dosen BK sekaligus Anggota Satgas PPKS UM 2022 hingga sekarang dan Moch Ilyas Mahardika, S.Pd selaku Mahasiswa PPG Prajabatan Kelompok 2 Kelas 02 BK UM sekaligus Panitia Seleksi Satgas PPKS UM 2022. Penyampaian oleh kedua pembicara tersebut dikemas secara apik dan menarik dengan menjabarkan fenomena-fenomena riil yang terjadi di lingkungan sekitar dalam penjabaran masing-masing sub bab materi. Hal ini memperkuat pemahaman dan wawasan mengenai kekerasan seksual yang harapannya dapat menghindarkan mereka dari menjadi korban maupun pelaku.
Tidak hanya berhenti pada sosialisasi, edukasi pencegahan kekerasan seksual dituangkan dalam ide pembuatan media yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja yaitu flipbook Anti Sexual Violence. Media tersebut dibuat dan dikembangkan oleh mahasiswa yang berkolaborasi dengan Satgas PPKS UM, serta disebarkan melalui instagram Konresa agar dapat menjangkau publik. Kegiatan telah mendapatkan respon positif dan berdampak kepada siswa SMAN 8 Malang.
“Kegiatan Anti-Sexual Violence sangat penting diberikan agar siswa Smarihasta mengetahui betapa bahayanya kekerasan seksual di masa remaja. Kegiatan yang telah dilaksanakan sangat seru dengan adanya pemberian ilmu baru tentang makna, bentuk, contoh, dampak, pencegahan, penanganan dan pengetahuan kekerasan seksual lainnya sehingga siswa dapat memahami serta merasakan kebermanfaatannya.” ucap Nadhif, sebagai siswa kelas X sekaligus Duta Utama Duta Bhaskara Smarihasta 2024.
Pewarta: Mahasiswa Kelompok 2 Kelas 02 BK PPG Prajabtan Gel. 1 Tahun 2023
Dokumentasi: Konselor Remaja Smarihasta (Konresa)