MALANG I JATIMSATUNEWS.COM: Sabtu, 27 April 2024, PGRI Cabang Ngajum berkenan mengadakan acara Halal bi Halal 1445 H. Bertempat di aula BPU desa Ngajum, dihadiri para guru dan kepala sekolah mulai dari Paud, TK, SD dan SMP serta SLTA, sekitar 514 orang. Acara juga didukung PT Forisa yang selalu mendukung kegiatan PGRI serta dihadiri jajaran pengurus PGRI Cabang dan Kabupaten (Dwi Sucipto), kepala Dinas Pendidikan Kab. Malang (Suwadji) dan Bupati(H. Sanusi).
Dalam kegiatan itu, pra acara diisi dengan penampilan tari dan lagu oleh siswa-siswi. Kehadiran Bupati disambut dengan tari tradisional. Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan ayat suci Al-Quran dan prakata Panitia.
Nur Amin, ketua panitia, dalam awal sambutannya menyapa seluruh hadirin masing-masing jenjang dan dijawab dengan meriah. Dengan menggunakan bahasa krama inggil, beliau menyampaikan ucapan terimakasih atas segala bantuan dan partisipasi semua pihak serta mohon maaf atas segala kekurangan. Dengan tema yang diusung, beliau berharap akan terwujud para guru yang sehat jasmani dan rohani, semangat dalam mencerdaskan generasi masa mendatang menuju negeri yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur.
Pagi ini Nur Amin menyatakan bahwa pelaksanaan HBH PGRI Ngajum berjalan lancar.
"Halal bi halal berjalan cukup sukses. Walaupun tidak 100 ℅ seusai harapan, karena masih ada beberapa kekurangan, namun menurut saya sudah sukses. Bahkan menurut kepala korwil dinas pendidikan kecamatan Ngajum, halal bi halal berjalan sangat sukses", ungkap GPAI angkatan Kemenag itu.
Ketua PGRI Cabang Ngajum, Bambang Sumantri, juga menyampaikan terimakasih atas kerjasama seluruh pihak serta mohon maaf lahir batin mewakili pribadi dan organisasi. Terimakasih juga beliau sampaikan atas perjuangan Bupati Malang mengabulkan perjuangan PGRI, diantaranya relokasi penempatan guru, penambahan kuota PPPK dan pemberian insentif untuk guru honorer.
Sambutan ketua PGRI kabupaten diwakili oleh Ajid. Beliau menyampaikan beberapa upaya yang terus dilakukan untuk memperjuangkan nasib guru. Diantaranya relokasi PPPK, penambahan kuota PPPK, pengusulan pengangkatan guru Paud, TK dan PTT sebagai ASN atau PPPK. Termasuk pengajuan PPPK untuk sekolah swasta.
Acara dilanjutkan sambutan sekaligus pembinaan dari Bupati Malang, H. Sanusi. Dalam pembinaan itu disamping menyinggung masalah hak dan kewajiban seorang guru, beliau juga memaparkan tentang keindonesiaan kaitannya dengan syariat agama serta nilai pribadi sebagai seorang yang beriman. Kemajuan pendidikan di Malang yang sudah mulai nampak diharapkan bisa terus berkembang sehingga Malang semakin maju.
Beliau juga mendorong para guru untuk meningkatkan iman dan ibadah serta doa demi mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan dunia akhirat. Diantara amaliyahnya adalah dengan memperbanyak membaca istighfar dan sholawat Nabi. Beliau juga berharap di kedepannya ada peningkatan PAD sehingga bisa mendukung kesejahteraan para guru.
Acara dilanjutkan dengan mauidzoh hasanah yang disampaikan oleh ustadz Repan Efendi. Dalam ceramahnya beliau salut akan kekompakan guru Ngajum. Para guru semua jenjang bisa hadir dan dihadiri para pejabat tinggi kabupaten Malang.
Terkait tema halal bi halal, nilai ketaqwaan beliau ibaratkan minuman botolan. Beliau mencontohkan 3 botol, yaitu Aqua, Pocari dan Lasegar. Walau besar dan tinggi botol berbeda, namun jika tidak ada isinya maka tidak berharga. Ketika ada isinya baru harganya berbeda. Botol Lasegar walaupun paling pendek tetapi harganya paling mahal karena isinya paling baik.
"Demikian juga dengan manusia. Jika jiwanya tidak diisi dengan iman dan taqwa, sebaik apapun manusia, fisik dan perbuatan, maka disisi Allah dia tidak punya derajat kemuliaan. Manusia yang paling tinggi derajatnya adalah yang paling bertaqwa," ungkapnya sambil mengutip ayat Al-Quran.
Beliau juga menuturkan bahwa sebagai orang yang beriman patut untuk bersyukur dengan adanya Ramadhan. Banyak hikmah yang akan diperoleh dengan ibadah Ramadhan. Paling tidak sesuai dengan 3 makna Idul Fitri, yakni kembali boleh berbuka, kembali kepada fitroh dan kembali bersih dari dosa.
Acara ditutup dengan doa, saling bersalaman dan ramah tamah.
Refan Purba