BINA DESA Kelompok 11 : Pernikahan Adat Kampung Samin “Syhadat Manten” Kegiatan Pernikahaan Adat Masyarakat Samin

Admin JSN
31 Mei 2024 | 09.01 WIB Last Updated 2024-05-31T02:01:55Z

 


BINA DESA Kelompok 11 : Pernikahan Adat Kampung Samin “Syhadat Manten”

Kegiatan Pernikahaan Adat Masyarakat Samin

Sumber : Dokumentasi Kelompok


Bojonegoro, 7 Maret 2024 - Mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 11 BINA DESA dari UPN “Veteran” Jawa Timur melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan mendatangi pernikahan adat sekitar yang sering disebut masyarakat sekitar “Syhadat Manten”, sebuah acara pernikahan adat khas Kampung Samin. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal yang kaya akan nilai-nilai kearifan tradisional.


Syhadat Manten adalah upacara pernikahan adat yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Kampung Samin. Acara ini tidak hanya merupakan momen sakral penyatuan dua insan, tetapi juga sarana untuk mengajarkan generasi muda tentang pentingnya menjaga tradisi leluhur. Pernikahan adat ini dikenal dengan prosesi yang penuh simbolisme dan doa-doa adat yang sarat dengan nilai spiritual dan sosial.


Dalam sambutannya, Ketua Kelompok 11, Adian, menjelaskan bahwa masyarakat Kampung Samin mengundang mahasiswa Bina Desa untuk serta membantu proses acara yang bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa dengan kehidupan masyarakat pedesaan serta memperkaya wawasan mereka mengenai kebudayaan lokal. "Kami berharap dengan mempelajari dan memperkenalkan Syhadat Manten, generasi muda dapat lebih menghargai dan menjaga warisan budaya yang ada," ujar Rina.

Kegiatan Pernikahaan Adat Masyarakat Samin

Sumber : Dokumentasi Kelompok

Acara Syhadat Manten diawali dengan prosesi penyambutan kedua mempelai yang diiringi oleh musik tradisional. Selanjutnya, terdapat berbagai tahapan ritual seperti siraman, dodol dawet, dan ijab kabul yang dilakukan dengan khidmat dan penuh makna. Setiap tahapan prosesi ini mengandung filosofi yang dalam, seperti siraman yang melambangkan penyucian diri dan dodol dawet sebagai simbol gotong royong dan kebersamaan.


Salah satu informan Kampung Samin, seorang sesepuh Kampung Samin yang memimpin prosesi, menjelaskan bahwa setiap detail dalam upacara ini memiliki makna simbolis. "Upacara Syhadat Manten bukan sekadar pernikahan, tetapi juga pelajaran tentang nilai-nilai kehidupan seperti kebersamaan, kesucian, dan penghormatan terhadap leluhur,".


Kelompok 11 BINA DESA berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk terus melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Kampung Samin ke masyarakat luas. Mereka juga berencana untuk mendokumentasikan prosesi Syhadat Manten dalam bentuk video dan tulisan agar dapat dijadikan referensi bagi generasi mendatang.


Dengan adanya kegiatan BINA DESA ini, diharapkan kearifan lokal Kampung Samin, khususnya dalam tradisi pernikahan adat Syhadat Manten, dapat terus dikenal dan dilestarikan. Program ini juga diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk menjaga dan menghargai warisan budaya Indonesia.


Link Terkait:

Website Resmi UPN "Veteran" Jawa Timurhttps://www.upnjatim.ac.id/ (https://www.upnjatim.ac.id/)

LPPM UPN "Veteran" Jawa Timurhttps://lppm.upnjatim.ac.id/ (https://lppm.upnjatim.ac.id/)

FISIP UPN "Veteran" Jawa Timurhttps://fisip.upnjatim.ac.id/ (https://fisip.upnjatim.ac.id/)

Pariwisata UPN "Veteran" Jawa Timurhttps://pariwisata.upnjatim.ac.id/ (https://pariwisata.upnjatim.ac.id/)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • BINA DESA Kelompok 11 : Pernikahan Adat Kampung Samin “Syhadat Manten” Kegiatan Pernikahaan Adat Masyarakat Samin

Trending Now