SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: Ketekunan dan doa merupakan kunci perjalanan kehidupan Alda. Kekuatan semangat diri manusia yang menjadikan perjalanan bermakna bagi diri. Dapat terus mengupgrade apa yang tuhan berikan adalah peristiwa penting dalam memperbaiki keadaan. Perjalanan luar biasanya membuat banyak anak muda di luaran sana terpesona. Kisah menarik perjalanan Alda hingga dapat menginjakkan kakinya di Negara dengan julukan gajah putih itu tidak mudah, berbagai rintangan dihadapinya dengan mengambil hikmah dan pelajaran untuk mengenal setiap negara yang ia kunjungi selama perjalanan ke Thailand.
Alda Setyawati Mahasiswa berprestasi Universitas Negeri Surabaya Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menjadi salah satu anak muda yang mengiprahkan kebudayaan Indonesia ke manca negara. Pada tahun 2024 Alda menjadi mahasiswa beruntung karena satu-satunya mahasiswa pembawa nama baik Universitas Negeri Surabaya dan budaya Indonesia ke Thailand.
"Waktu perjalanan ke Thailand, itu merupakan perjalanan yang paling lama aku tempuh lewat jalur darat, jadi kemarinkan acaranya itu tanggal 4 sampai tanggal 13 Februari," ujarnya dengan mengingat perjalanannya yang membuat Lelah tapi penuh pengalaman, pada wawancara, Minggu, 24 Maret 2024. Disaat itu Alda melakukan perjalanannya sangatlah lama hingga belasan jam, rintangan tidak dapat menghentikan perjuangannya untuk membanggakan negeri tercintanya Indonesia. Ia berhasil tembus dalam mengenalkan budaya Indonesia Bersama 50 anak muda deligasi dari Indonesia.
"Kalau dari teman-teman aku yang pakai adat kemarin itu yang paling menarik menurut aku itu sih dari Suku Dayak, karena menggunakan hiasan kepala dengan bulu asli, didaerahnya cuma ada beberapa dan digunakan kalau ada kegiatan-kegiatan penting, itu dia minta izin dengan pak walikotanya dan boleh dipinjam begitu," kata Alda dengan penuh energi positif.
Di kegiatan exchange Fatoni University of Thailand ini pun memiliki sisi yang berbeda dari kegiatan lain yang Alda pernah ikuti dengan menggunakan pakaian adat daerah masing-masing deligasi saat pengenalan budaya Indonesia di Thailand. Gadis penuh ambisi itu memutuskan untuk mengenakan pakaian adat jawa sesuai dengan dimana dia berasal. Pada saat itu Alda bercerita bahwa ada pakaian adat yang menarik perhatiannya hingga terkesima ketika kegiatan exchange ini dilaksanakan, ia baru pertama kali melihat keindahan bulu asli dari burung yang dilindungi di Indonesia, pakaian adat tersebut merupakan pakaian adat Suku Dayak.
Selain mendapatkan pengalaman dalam mengenalkan kebudayaan Indonesia salah satunya pakaian adat ke luar negeri, kegiatan di Fatoni University Thailand ini memiliki keistimewaan lain yang Alda ceritakan pun memiliki manfaat untuk menggembangkan lebih luas pengetahuan diri dari perbedaan berbagai kebudayaan dan hal baru yang ditemui saat melakukan kegiatan ini.
Layaknya singa yang kelaparan, Alda mencari pengalaman pada kegiatan di Thailand ini hingga keakarnya. Ia bercerita bahwa susahnya hidup di Thailand, perjalanannya untuk mengelilingi beberapa tempat di negara Gajah Putih itu membuahkan hasil dengan mengetahui bagaimana budaya dasar seperti tulisan di sekitar jalan Thailand, ia menemukan
"Oh!, ternyata bahasa di Thailand itu tulisannya sulit banget loh, tulisannya kayak tulisan aksara Jawa itu di setiap jalan, di setiap tempat-tempat gedung-gedung itu tulisannya seperti itu semua, tidak ada tulisan latinnya itu agak susah loh’ jadi gitu," ucap gadis cantik penuh perhatian itu.
Manfaat mengikuti kegiatan ini Alda rasakan saat ia memiliki kesempatan mengenal budaya dan lingkungan di Thailand. Wanita hebat seperti Alda mengungkapkan perasaannya saat wawancara, ketika bertemu dengan 50 deligasi lainnya dan masyarakat asli Thailand terutama penampilan masyarakat asli Thailand yang notabennya Thailand merupakan negara minoritas muslim.
Alda terkejut dengan perbandingan pengunaan pakaian sehari-hari masyarakat Thailand terkhususnya anak muda disana.
"Perasaan yang pertama, kita bisa mengenal kebudayaan di Indonesia keberagaman masyarakat di Indonesia dari Sulawesi, terus dari Papua. oh, Papua itu ternyata wataknya kayak gini, Sulawesi kayak gini. Terus kebetulan juga kemarin waktu di Thailand itu juga terdapat mahasiswa yang asli dari Thailand juga. Nah, mereka juga memiliki kepribadian yang berbeda juga, kalau mereka di Thailand itu kebanyakan ada juga yang berhijab, ada juga yang tidak berhijab, tapi perbandingannya itu jauh banget gitu, kalau yang berhijab masih okelah pakai hijab masih sama kayak kita, tapi kalau yang nggak berhijab waduh You Can See, itu roknya aja kalau kena angin langsung kelihatan itu,” ujar mahasiswa Unesa itu.
Kegiatan ini menambah banyak pengetahuan tentang perbedaan bukan hanya Indonesia dan Thailand tapi pada antar daerah di Indonesia menurut Alda, itulah mengapa Alda sangat senang mengikuti kegiatan kali ini. Alda berpesan kepada seluruh anak muda di Indonesia khususnya mahasiswa “Mempersiapkan mental jasmani rohani kalian harus dipersiapkan,” ucap wanita hebat itu, jika ingin mengikuti kegiatan Exchange pada tahun selanjutnya karena kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh Fatoni University Thailand.
Diva Amalia Pristiansyah
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Surabaya