MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Setelah melalui tahapan yang cukup panjang. Mulai dari Diskusi Publik, pengiriman artikel, proses kurasi, pengumuman lolos kurasi, _layout_ hingga percetakan. Akhirnya, terbayar dengan diluncurkannya Buku Spektrum Satu Abad Stadion Gajayana oleh Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat di Gedung Malang Creative Center Lantai 5, Jalan Ahmad Yani Nomor 53 Kota Malang. Sabtu (21/4/2024).
Buku setebal 614 halaman ini terdiri dari 12 Babak, 8 Bab, 44 artikel dan 1 puisi. Buku yang menorehkan sejarah tersebut ditulis oleh 36 penulis yang memiliki latar belakang berbeda. Mulai pelajar, akademisi, pustakawan, pemerhati sejarah, pegawai, arsitek
hingga budayawan.
Para penulis tersebut yaitu Haris Wibisono, Dezzalina Dyana Paramita, Wasiska Iyati, Armudya Indra Permana, Dian Widatama, Lulut Edi Santoso, Meananing Windi A, Debita Aisyiyah Putri Ayu, Bachtiar Djanan, Khalyandhara Pramesthi Regita Wulan, Bagus Ninar, Ico Oemar, Teguh Yudi Cahyono, Restu Respati, Denise Resiamini Praptaningsih, Bambang AW, Abdul Muntholib, Abdul Malik, Novarita, Muhammad Nasa’i, Arief Wibisono, Robby Hidayat, Ari Ambarwati, Bagus Ary Wicaksono, Rendra Fatrisna Kurniawan, Yayuk Sulistiowati M.V, Eko Rody Irawan, Hengki Herwanto, Herman Aga, Satriya Paramandana, Agung H.Buana, Engelbertus Kukuh Widiatmoko, Hariani, Wahyu Eko Setiawan, RBG Kushariyono Arif Wibowo, Taufiq Saguanto.
Kehadiran Buku Spektrum Satu Abad Stadion Gajayana Malang ini mendapatkan apresiasi dari Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat. Dalam sambutan, Ia mengungkapkan bahwa perjuangan yang dilalui sangat luar biasa. "Saya mengacungkan jempol kepada semua pihak yang berkontribusi. Mulai dari panitia, penulis, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Malang hingga pihak yang berada di balik layar," ujar Wahyu Hidayat.
Orang nomor satu di Kota Malang ini mengatakan jika Stadion Gajayana spektakuler lantaran tidak hanya dikenang di dalam negeri saja, namun sudah mashur hingga internasional. "Terpenting mempunyai nilai sejarah yang tinggi. Kota Malang dulu ditetapkan pada tahun 1914. Tentu keberadaannya sangat erat sekali dengan Stadion Gajayana. Pembangunan direncanakan pada tahun 1924 dan rampung pada tahun 1926. Saat itu Walikota pertama adalah orang Belanda sehingga pembangunan dari Stadion Gajayana ini tidak terlepas dari campur tangan dari Pemerintah Belanda yang saat itu berkuasa dan berwenang," bebernya.
"Cerita sejarah itu dirangkum dalam sejarah, ada stadion dalam dan stadion luar. Lebih dari itu, stadion ini adalah saksi bisu perjalanan panjang Kota Malang dari masa ke masa," imbuhnya
Baginya, semangat juang para atlet, gemuruh sorak-sorai penonton, dan momen-momen bersejarah lainnya telah terukir di setiap sudut Stadion Gajayana. "Untuk itu, saya mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya karena Buku Spektrum Satu Abad Stadion Gajayana Malang ini juga sebagai kado HUT ke 110 Kota Malang tercinta," tutur Wahyu Hidayat
Dikatakannya, Ia memulai kebersamaan dengan para penulis untuk menuangkan cerita sejarah Stadion Gajayana mengenai arsitektur, penyelenggaraan olahraga maupun momentum aktivitas lainnya. "Menjadi sebuah cerminan semangat kontribusi, dimana hal tersebut sejalan dengan tema HUT Kota Malang Berselaras untuk Kota Malang Berkelas.
Dengan diterbitkannya buku ini, saya berharap dapat membangkitkan semangat kebersamaan dan kebanggaan akan warisan sejarah yang telah kita miliki," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu Hidayat mengajak setiap pembaca untuk mengenang perjalanan panjang Kota Malang dengan memupuk semangat untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi kemajuan kota malang yang lebih baik," harapnya.
Hal senada diutarakan Wakil Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Vicky Arif. Pihaknya menyambut positif _dilaunching_ nya Buku Spektrum Satu Abad Stadion Gajayana ini. "Kami dari KEK, mengapresiasi atas diluncurkan Buku Spektrum Satu Abad Stadion Gajayana. Gerakan ini cukup masif. Buku ini merupakan sebuah akumulasi dan kolaborasi dari lintas penulis yang mungkin tidak ada di kota lain," ujar Vicky.
"Apapun yang terjadi di Kota Malang. Mari kita bahu membahu serta kita jaga bersama. InsyaAllah Malang akan menuju Kota Kreatif. Syukur Alhamdulillah buku ini dapat diwujudkan," tambahnya.
Secara terpisah, Gedeon Soerja selaku Ketua IKAPI Kota Malang menuturkan bahwa peluncuran Buku Spektrum Satu Abad Stadion Gajayana sudah dilakukan oleh Pj Walikota Malang Bapak Wahyu Hidayat. "Ini menandakan bahwa Pemerintah Daerah turut serta berperan aktif dalam memajukan ekosistem dunia literasi Kota Malang," ungkap Gedeon.
Lalu, pihaknya akan melanjutkan memproduksi buku tersebut sebanyak 110 eksemplar untuk Edisi Khusus dan untuk _Public_ _Edition_. "Kami masih menunggu pihak sponsor yang berminat untuk ikut serta memperbanyak buku ini," ucap Gede
Ditegaskannya, sesuai rencana awal. Jika ada pihak sponsor yg mencetak massal buku ini. Maka penulis akan mendapatkan buku _Public_ _Edition_
Selain peluncuran buku, IKAPI Kota Malang juga menggelar Pameran 110 Buku Paling Berpengaruh di Kota Malang. Ada pula pemberian penghargaan kepada tokoh sastra anak dan sekapur sirih oleh Romo Sindhunata.
Turut menyemarakkan perhelatan tersebut, adanya sajian penampilan spesial dari Nashir Project. (Ani)