ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM
Lebaran adalah salah satu momen paling sakral dan berkesan bagi masyarakat Indonesia. Momentum ini tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, tetapi juga menjadi saat yang sangat penting dalam mempersatukan keluarga besar.
Pada saat Lebaran, anggota keluarga yang biasanya tersebar di berbagai tempat, baik dalam negeri maupun luar negeri, berusaha untuk berkumpul kembali di rumah orangtua atau kampung halaman. Hal ini menciptakan kesempatan langka untuk mempererat ikatan keluarga, berbagi cerita, dan saling memaafkan.
Salah satu tradisi yang sangat melekat pada momen Lebaran adalah "mudik" atau pulang kampung. Para pemudik ini tidak hanya membawa serta harapan dan kebahagiaan, tetapi juga membawa kehangatan serta kegembiraan kepada keluarga yang menanti kepulangan mereka. Proses "mudik" ini sendiri telah menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.
Selain itu, momen Lebaran juga menjadi waktu yang tepat untuk mempererat silaturahmi. Bukan hanya antar keluarga, tetapi juga dengan tetangga, kerabat, dan masyarakat sekitar. Berbagai kegiatan seperti open house, saling berkunjung, dan memberikan maaf-memaafkan menjadi wujud nyata dari semangat kebersamaan dan persaudaraan.
Namun, di tengah pesona kehangatan Lebaran, terdapat juga beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Lonjakan arus mudik yang tinggi seringkali menimbulkan masalah transportasi dan keamanan. Selain itu, tuntutan gaya hidup modern juga dapat mengubah dinamika perayaan Lebaran, di mana teknologi seringkali menjadi penghalang dalam memperkuat interaksi sosial secara langsung.
Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa Lebaran tetap menjadi momentum yang sangat penting dalam mempersatukan keluarga besar. Kebersamaan, kegembiraan, dan kehangatan yang tercipta selama momen ini memberikan dampak positif dalam membangun fondasi keluarga yang kuat dan harmonis.(zeera)