NGAWI | JATIMSATUNEWS.COM – Satuan Lalu Lintas Polres Ngawi Polda Jatim memperingati hari Kartini yang jatuh tiap tanggal 21 April kali ini, dengan cara yang unik.
Meski Hari Kartini jatuh pada hari Minggu, namun tak menyurutkan semangat anggota Satlantas Polres Ngawi dalam memperingatinya.
Terlihat personel Satlantas Polres Ngawi saat penampilan pagi, dalam mengamankan arus lalu lintas di jalan raya, membagikan bunga kepada para pengendara yang melintas.
Uniknya, untuk yang di Satpas (Satuan Administrasi) SIM, para petugas mengenakan baju tradisional atau adat dalam melayani masyarakat dan membagikan bunga, kue serta coklat kepada pemohon SIM baru maupun perpanjangan.
Sementara itu Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono, S.H., S.I.K., M.Si melalui Kasat Lantas M Sapari, S.H., mengatakan karena tanggal 21 April jatuh pada hari Minggu, maka peringatan Hari Kartini dilaksanakan pada Senin (22/4/2024)
"Untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa perjuangan pahlwan RA Kartini perlu kita teladani,” kata Sapari kepada media pada Selasa (23/4/2024).
Meskipun sudah terlewat, namun Kasat Lantas Polres Ngawi menyebutkan bahwa, semangat Kartini masih terasa dan tetap pantas untuk diperingati bersama.
Kartini merupakan sosok pahlawan yang penting bagi kemajuan dan perkembangan masa depan kaum perempuan.
"Beliau (Kartini) merupakan sosok pahlawan penting, khususnya bagi kaum perempuan hingga ada polisi wanita (Polwan) seperti sekarang ini. Jadi, kita harus memperingatinya," lanjut Sapari
Kasat Lantas lebih lanjut menyampaikan, sebagai masyarakat Indonesia harus ikut berpartisipasi dalam memperingati Hari Kartini karena sebagai wujud rasa nasionalisme.
"Semangatnya rekan-rekan Lalu lintas luar biasa sekali, karena mereka tidak merasa terganggu. Usai melaksanakan apel pagi, membagikan bunga ke pengendara di jalan raya, mereka langsung berganti pakaian kebaya dan adat untuk melayani dan membagikan bunga, coklat dan kue ke masyarakat yang mengurus SIM di Satpas Polres Ngawi," ucapnya.
Dia berharap Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April ini bisa terus diperingati oleh masyarakat sehingga bagi kaum perempuan-perempuan di Indonesia bisa melanjutkan perjuangan ibu Kartini. (d)