MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Kelompok 3 KKN-T MBKM UPN “ Veteran” Jawa Timur mengikuti acara Kupatan tradisi Dusun Krajan Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam
Hari raya Idul Fitri merupakan momentum terbaik dalam menjalin silaturrahim terhadap sesama Muslim.
Berbagai macam cara dilakukan dalam rangka menyemarakkan hari raya Idul Fitri ini. Orang Jawa sendiri mempunyai tradisi khusus dalam menyambut lebaran yang dinamakan tradisi Kupatan, yang merupakan hasil dari pemikiran para Walisongo dalam menyebarkan dakwah Islam melalui budaya.
Kupatan adalah tradisi keagamaan yang berhubungan dengan tradisi Islam. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk warisan budaya leluhur yang sampai sekarang masih dilestarikan.
Waktu perayaan kupatan biasanya dilakukan seminggu setelah hari raya Idul Fitri.
Desa Jarak adalah sebuah desa yang kaya akan tradisi dan budaya dimana baru-baru ini menyelenggarakan acara besar yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakatnya yaitu Kupatan. Kupatan adalah suatu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa yang selalu di gelar setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri. Kupatan bukan hanya sekedar sebuah ritual, tetapi juga sebuah simbol kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Tradisi ini di mulai pada pukul 06.00 WIB yang di hadiri oleh Pak Kepala Dusun, bapak dan ibu serta pemuda-pemudi Dusun Krajan Desa Jarak. Kegiatan ini di mulai dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari Kepala Dusun. Selanjutnya yaitu masyarakat masing-masing mengambil bagian ketupatnya dan dibawa pulang ke rumah. Seharusnya acara kupatan ini dilakukan dengan makan bersama, tetapi berhubung setiap warga juga memiliki pekerjaan yaitu seperti keladang ataupun mengantarkan anaknya kesekolah jadilah ketupat di makan di rumah masing-masing.
Mahasiswa KKN-T MBKM UPN “ Veteran” Jawa Timur merasakan adanya rasa kebersamaan yang terjalin dalam tradisi tersebut. Tradisi Kupatan tidak hanya sekedar perayaan yang dilakukan tanpa makna. Hal ini menandakan kita sebagai manusia biasa pasti tak lepas dari kesalahan dengan sesama. Maka dari itu, dengan adanya kupatan setahun sekali ini, harapannya kita bisa saling memaafkan.