Kepala KPPN Malang, Muhammad Rusna
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Malang, 23 April 2024, bertempat di gedung Cagar KPPN Malang, Kepala KPPN Malang, Muhammad Rusna menyampaikan rilis kinerja APBN data sampai dengan Maret 2024. Rilis APBN diikuti oleh perwakilan Satker, Pemda, dan Media yang merupakan agenda bulanan dalam rangka menyebarluaskan informasi mengenai kinerja APBN khususnya di wilayah kerja KPPN Malang yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan.
Pada awal paparan, Muhammad Rusna menjelaskan terkait inflasi bulan Maret 2024 di Kota Malang, Data spasial wilayah Malang Raya untuk tingkat inflasi bulan Maret 2024 mencapai 0,66% (m-t-m) sedangkan secara y-o-y mengalami inflasi sebesar 2,90% lebih rendah dibandingkan inflasi di Jatim dan Nasional. Penyumbang utama inflasi Maret 2024 adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau, sedangkan komoditas yang memberikan andil inflasi paling besar adalah daging ayam ras, telur ayam ras, emas perhiasan, tarif rumah sakit, jeruk, semangka, bawang putih, buncis, kacang panjang, angkutan udara, dan jagung manis.
Selanjutnya kinerja pelaksanaan APBN di wilayah kerja KPPN Malang pada 5 Kabupaten/Kota sampai dengan 31 Maret 2024 di sisi pendapatan mengalami pertumbuhan sebesar 1,11% (yoy) dan kinerja belanja juga menunjukkan kinerja positif. Pendapatan mencapai Rp27,8 Triliun mengalami pertumbuhan sebesar 1,11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian pendapatan ditopang oleh penerimaan perpajakan yang terdiri dari Pajak penghasilan sebesar Rp1,5 Triliun, tumbuh sebesar 8,51% (yoy). Pajak Pertambahan Nilai mencapai Rp4,7 Triliun atau naik 28,47% (yoy). Sedangkan penerimaan Cukai menyumbang Rp21,2 Triliun turun sebesar 3,90% (yoy). PNBP lainnya telah terealisasi sebesar Rp107,3 Miliar atau 55,29% dari target ditetapkan menurun bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Kinerja positif juga ditorehkan pada sisi belanja dengan mencatatkan realisasi mencapai Rp3,7 Triliun atau sekitar 24,68% dari total pagu anggaran sebesar Rp15 Triliun. Ditopang oleh kinerja Belanja Pemerintah Pusat yang terserap Rp1,5 Triliun (23,11%) tumbuh 47,37% (yoy). Untuk Kinerja positif Belanja K/L ditopang oleh pertumbuhan Belanja Modal sebesar 78,42% (yoy), Belanja Barang 89,35% (yoy) dan belanja pegawai sebesar 29,27% (yoy). Belanja Transfer Ke Daerah (TKD) telah tersalur Rp2,2 Triliun (25,88%). Kinerja Belanja Transfer ke Daerah (TKD) ditopang oleh kinerja realisasi Dana Alokasi Umum yang mencapai Rp1,4 Triliun atau 28,21% dari alokasi pagu, serta kinerja Dana Transfer Khusus sebesar Rp377,8 Miliar atau 19,90% dari alokasi pagu TA 2024. Sedangkan Dana Desa terealisasi mencapai Rp322 Miliar atau sekitar 39% dari alokasi. Untuk Dana desa telah disalurkan ke 738 desa pada 5 Kabupaten/Kota.