SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM - Dalam rangka memeriahkan momentum Idul Fitri 1445 H dan melestarikan musik budaya tradisional, Parade Daul Combodug kembali digelar di Madura. Festival tahunan ini menarik perhatian dengan diikuti oleh 45 peserta, terdiri dari 23 Daul Combo dan 22 Daul Dug-Dug.
Para peserta akan memamerkan keahlian mereka dalam memainkan alat musik tradisional Madura sambil meramaikan suasana dengan lagu-lagu khas daerah.
Parade Daul Sampang 2024 dengan tema bertajuk “𝙃𝙖𝙧𝙢𝙤𝙣𝙞𝙨 𝙙𝙖𝙡𝙖𝙢 𝘽𝙪𝙙𝙖𝙮𝙖” akan dilaksanakan dua hari dua malam,
yang akan diikuti oleh 45 peserta dari berbagai daerah. Acara ini akan berlangsung pada tanggal 17-18 April 2024 di lapangan terbuka.
Untuk menguatkan keterlibatan peserta dalam melestarikan musik budaya tradisional Madura, panitia Parade Daul Combodug telah menetapkan bahwa setiap peserta wajib membawakan 3 lagu tradisional Madura asli yang musiknya tidak diaransemen ulang, menurut panitia, dikutip dari beberapa media
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mempertahankan keaslian dan keautentikan musik tradisional Madura, serta memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengenal dan melestarikan warisan budaya nenek moyang mereka.
Dengan ketentuan tersebut, diharapkan peserta dapat memberikan penampilan yang murni dan membanggakan dalam Parade Daul Combo Dug, serta menyebarkan pesan penting akan pentingnya melestarikan musik tradisional di tengah arus modernisasi yang terus berkembang.
Menyikapi acara ini, Ketua DPW FPI Sampang, Habib Abdurrohman Bin Muhdor Al Khirid, menyatakan sikap serta harapannya agar acara tersebut berjalan lancar dan memberikan tontonan yang menginspirasi sesuai dengan tuntunan kesenian yang bermanfaat.
"𝙳𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚊𝚙𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚜𝚎𝚕𝚎𝚗𝚐𝚐𝚊𝚛𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚗𝚘𝚛𝚖𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚝𝚞𝚛𝚊𝚗. 𝚂𝚎𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚊𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚎𝚋𝚞𝚝 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚖𝚎𝚕𝚎𝚗𝚌𝚎𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚗𝚘𝚛𝚖𝚊-𝚗𝚘𝚛𝚖𝚊 𝚊𝚐𝚊𝚖𝚊, 𝚋𝚞𝚍𝚊𝚢𝚊, 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚊𝚛𝚒𝚏𝚊𝚗 𝚕𝚘𝚔𝚊𝚕," ungkap Habib Abdurrohman Al Khirid pada Jatimsatunews, Senin 16 April 2024.
Diketahui acara daul combo tersebut, mengambil rute parade yang akan dimulai dari Alun-Alun Trunojoyo, melalui Jalan KH. Wakhid Hasyim, Jalan Panglima, Jalan KH. Hasyim Asy'ari, dan berakhir di Monumen Trunojoyo Sampang.
Diharapkan kegiatan ini tidak hanya mempererat tali persaudaraan antar warga Madura, tetapi juga memperkenalkan kekayaan seni dan budaya daerah kepada masyarakat luas.
𝙿𝚎𝚠𝚊𝚛𝚝𝚊: 𝙵𝚊𝚌𝚑