Santunan 180 Anak Yatim Korwil Gedangan Malang

Admin JSN
30 Maret 2024 | 18.29 WIB Last Updated 2024-03-30T11:29:18Z


MALANG I JATIMSATUNEWS.COM

Sabtu, 30 Maret 2024, dilaksanakan santunan anak yatim piatu di aula Korwil Dinas Pendidikan kecamatan Gedangan kabupaten Malang. Dipanitiai oleh jajaran pengurus kelompok kerja guru pendidikan agama Islam (KKG PAI), dihadiri oleh para kepala sekolah TK-SD, guru agama Islam (GPAI), beberapa guru dan anak-anak yang akan mendapat santunan beserta sebagian wali murid serta wakil ketua Badan Amil zakat (Baznas) kabupaten Malang, Ustadz H. Nurhadi. 

Dalam sambutannya, Tukiran, Korwil Dinas Pendidikan kecamatan Gedangan menyampaikan terimakasih kepada panitia dan para donatur serta Baznas atas bantuan dananya yang telah terkumpul 29 juta lebih. Khususnya dari Baznas bantuan meningkat dari tahun lalu 13.5 juta meningkat menjadi 17.4 juta. Terima kasih pula beliau sampaikan atas kenaikan setoran zakat profesi dari para ASN dan P3K yang tahun lalu masih 6 jutaan, tahun ini sudah diatas 11 jutaan perbulan. Beliau juga berharap mohon dukungan terus sehingga kedepan kegiatan kemanusiaan semakin baik, mulai dari bedah rumah dan juga santunan. Adapun untuk santunan kali ini menurut lelaki yang domisili di Pagelaran itu sejumlah 180 anak yatim. 

Ustadz H. Nurhadi, Wakil ketua Baznas dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kasih kepada para ASN yang telah menyetorkan zakat profesinya. 

"Dana yang terkumpul di Baznas mayoritas adalah dari para ASN. Namun kami berusaha untuk menyalurkan sesuai dengan program yang telah kami programkan. Paling tidak ada 5 program unggulan kami, yaitu Taqwa, Cerdas Peduli, Sehat dan Makmur," ungkapnya.

Maka beliau mempersilahkan jika ada yang membutuhkan bantuan sesuatu dengan program bisa mengajukan kepada Baznas. Diakhir sambutan beliau memohon untuk mendoakan para muzakki. 

"Kita doakan para Muzakki, zakat profesinya diterima dan rejekinya semakin melimpah dan berkah," tutupnya. 

Acara dilanjutkan dengan mauidzah hasanah yang disampaikan oleh pengawas pendidikan agama IsIam (PPAI), Ustadz Refan Efendi. Dalam ceramahnya beliau menyampaikan bahwa terkait dengan harta manusia dikelompokkan menjadi dua, yaitu as-sakhiyyu atau dermawan dan ada yang al-bakhilu atau pelit. Dua kelompok ini pada akhirnya memiliki dampak masing-masing. Dengan mengutip sabda Nabi Muhammad SAW beliau menuturkan bahwa orang yang dermawan akan dekat dengan Alloh, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Sementara orang yang pelit akan jauh dari Alloh, jauh dari manusia, jauh dari surga namun dekat dengan neraka. 

Berdasarkan hadits tersebut, pengawas yang merangkap 3 kecamatan itu mengajak kepada para guru dan kepala sekolah serta anak-anak untuk menjadi orang yang dermawan. Beliau mengingatkan bahwa sebagai seorang Muslim ada satu kewajiban apabila mendapat rejeki dari Alloh SWT, yaitu menunaikan zakat mal (zakat harta). Menjadi dermawan karena menunaikan kewajiban tidak perlu khawatir menjadi miskin. 

"Tidak ada ceritanya orang kaya karena pelit. Justru sebaliknya, banyak orang menjadi kaya karena dermawan. Sebab kalau orang dermawan, pasti rejekinya akan terus ditambah, ditambah dan ditambah oleh Alloh SWT.," tutur beliau. 

Disamping itu beliau juga mendorong para anak yatim untuk selalu optimis menyongsong kehidupannya. Walaupun kondisi saat ini ada yang tidak memiliki ayah atau ibu dan juga terbilang kurang mampu, harus tetap semangat menggapai kesuksesan hidup. 

"Anak-anak bisa mencontoh Nabi Muhammad SAW. Walaupun beliau sejak lahir sudah yatim, sejak usia 6 tahun sudah yatim piatu, namun ketika dewasa beliau menjadi orang yang sukses. Bisa menjadi pemimpin negara (presiden) dan juga pemimpin agama (Nabi) ", kata beliau mencontohkan. 

Agar menjadi orang sukses, anak-anak harus ada upaya. Salah satu caranya menurutnya adalah dengan belajar atau sekolah yang sungguh-sungguh. Sebab menurutnya, sekolah adalah salah satu kunci menjadi orang sukses. Hal ini beliau sampaikan sesuai dengan Sabda Nabi SAW:

"Barang siapa yang menginginkan kesuksesan dunia, maka harus berilmu, barang siapa yang menginginkan kesuksesan akhirat, maka harus berilmu, dan barang siapa yang menginginkan kesuksesan dunia akhirat, maka juga harus berilmu," ungkap beliau sambil mengutip bunyi Haditsnya. 

Ustadz Refan juga mengingatkan kepada para orang tua untuk memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Jangan sampai, walaupun kondisi kurang mampu, anak-anak tidak melanjutkan sekolah. Sebab saat ini banyak program pemerintah yang memberikan kesempatan pada anak untuk terus melanjutkan pendidikannya. 

"Banyak bantuan pendidikan untuk anak-anak berupa beasiswa mulai SD sampai SLTA. Bahkan sampai Perguruan tinggi juga ada. Termasuk beasiswa untuk kuliah dari Baznas," pinta PPAI yang domisili Ampelgading itu. 

Diakhir ceramahnya ustadz Refan menekankan pentingnya pendidikan. Kalau saat ini orang tua merasa kurang mampu, atau miskin, justru harus lebih perhatian pada pendidikan anaknya. Sebab salah satu kunci pemutus rantai kemiskinan menurutnya adalah pendidikan. 

"Para ahli menyatakan bahwa pemutus rantai kemiskinan tercepat adalah pendidikan. Artinya kalau tidak ingin berlama-lama hidup miskin, maka kunci utamanya adalah pendidikan," tutupnya.

Acara dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh ustadz H. Nurhadi. Setelah itu dilanjutkan dengan pembagian santunan untuk 180 anak yatim piatu. 

Refan Purba
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Santunan 180 Anak Yatim Korwil Gedangan Malang

Trending Now