![]() |
Caption: Foto Mantan Bupati Sampang H. Slamet Junaidi saat menjabat, datangi penjual takjil. |
SAMPANG, JATIMSATUNEWS.COM - Dalam menyongsong bulan suci Ramadhan 1445 H, pedagang takjil di Sampang tidak hanya merindukan berkah ibadah, tetapi juga mengharapkan kehadiran sosok pemimpin yang menjadi inspirasi dan penyejuk hati pada setiap tahunnya.
Aba Idi, sapaan akrabnya H. Slamet Junaidi Bupati Sampang Priode 2019-2023, yang kerap kali turun langsung ke masyarakat baik ke pasar tradisional maupun pedagang takjil di sepanjang jalan di kota Sampang guna mendukung pedagang takjil selama Ramadhan.
"𝙺𝚎𝚑𝚊𝚍𝚒𝚛𝚊𝚗 𝙱𝚊𝚙𝚊𝚔 𝙱𝚞𝚙𝚊𝚝𝚒 (𝙰𝚋𝚊 𝙸𝚍𝚒) 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚒𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒-𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒𝚔𝚊𝚗, 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚋𝚎𝚕𝚒𝚊𝚞 𝚜𝚘𝚜𝚘𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚔𝚊𝚖𝚒 (𝚙𝚊𝚛𝚊 𝚙𝚎𝚍𝚊𝚐𝚊𝚗𝚐). 𝙱𝚎𝚕𝚒𝚊𝚞 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚞𝚔𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚘𝚛𝚒𝚕. 𝙰𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚘𝚛𝚘𝚗𝚐𝚊𝚗 semangat 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞𝚊𝚗 𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚞𝚜𝚊𝚑𝚊 𝚔𝚎𝚌𝚒𝚕 𝚔𝚊𝚖𝚒," ujar Abdul H, kepada Jatimsatunews, Jumat, (22/3/2024)
Menurut Abdul H, yang merupakan pedagang Takjil yang berada di antara jalan Wahed Hasim mengatakan, kehadiran beliau memberikan semangat dan dukungan nyata bagi para pedagang.
"𝙳𝚒 𝚋𝚞𝚕𝚊𝚗 𝚁𝚊𝚖𝚊𝚍𝚑𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚖𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚝𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞-𝚝𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞. 𝙱𝚎𝚕𝚒𝚊𝚞 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚑𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒, 𝚝𝚎𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚛𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚘𝚕𝚞𝚜𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚒𝚗𝚐𝚔𝚊𝚝𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚓𝚊𝚑𝚝𝚎𝚛𝚊𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒 𝚙𝚎𝚗𝚓𝚞𝚊𝚕 𝚝𝚊𝚔𝚓𝚒𝚕," tambahnya.
Bupati Slamet Junaidi diakui sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat dan peduli terhadap usaha kecil apalagi pedagang musiman seperti penjual takjil juga peduli pada anak-anak Yatim dan kaum Dhuafa.
"𝚂𝚎𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔𝚗𝚢𝚊, 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚓𝚊𝚖𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝙰𝚋𝚊 𝙸𝚍𝚒 𝚍𝚊𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝙸𝚋𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚛𝚞𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚠𝚊 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚋𝚊𝚐𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚊 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚛𝚊𝚙 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚘𝚛𝚘𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚐𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒, 𝚒𝚝𝚞 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚛𝚊𝚜𝚊𝚔𝚊𝚗," harapannya.
Hal senada juga dirasakab Misra'i salah satu tukang becak yang kebetulan berada di sekitar Alun-alun, juga menyampaikan hal yang sama, merindukan sosok seperti Aba Idi masih belum tergantikan.
"𝙿𝚊𝚍𝚊 𝚓𝚊𝚖𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝙰𝚋𝚊 𝙸𝚍𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚋𝚊𝚝 𝚜𝚎𝚛𝚒𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚝𝚞𝚛𝚞𝚗 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚙𝚊 𝚠𝚊𝚛𝚐𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚙𝚊𝚗𝚓𝚊𝚗𝚐 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗 𝚑𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚔𝚎 𝚔𝚊𝚖𝚙𝚞𝚗𝚐 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚕𝚘𝚜𝚘𝚔 𝚍𝚎𝚜𝚊 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚠𝚊 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚜 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚛𝚒𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚘𝚛𝚘𝚗𝚐 𝚝𝚊𝚔𝚓𝚒𝚕 𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚍𝚒𝚋𝚊𝚐𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎 𝚖𝚊𝚜𝚢𝚊𝚛𝚊𝚔𝚊𝚝 𝚝𝚞𝚔𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚌𝚊𝚔 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚊 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗," sampainya dengan penuh harap.
Kehadirannya di tengah masyarakat selama bulan Ramadhan menjadi momen penting bagi pedagang untuk merasakan dukungan pemerintah secara langsung. Namun, tahun ini, pedagang (penjual takjil) belum melihat kehadiran yang serupa, meninggalkan kekosongan dalam mendukung mereka. Masyarakat meminta perlunya dukungan dari pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang kecil 'penjual takjil'. 𝙵𝚊𝚌𝚑
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?