Melalui program pengenalan tanaman obat keluarga sebagai upaya dalam peningkatan kesehatan, tim KKN UNS menyediakan 100 bibit tanaman obat keluarga yang dibagikan setelah lansia desa melakukan check-up kesehatan. Adapun tanaman yang disediakan yaitu, 25 bibit binahong, 25 bibit kejibeling, 25 bibit sereh dapur, dan 25 bibit lavender. Langkah ini diambil guna menunjang kesehatan masyarakat, khususnya lansia agar mereka dapat meningkatkan kesehatan tanpa bergantung dengan obat-obatan kimia.
Pada fokus kegiatan ini, mahasiswa UNS memberikan pengetahuan praktis untuk menjaga kesehatan secara alami kepada para lansia Desa Sukowidi. Pada program ini, setelah lansia melakukan check-up kesehatan, tim KKN UNS memberikan 1 bibit tanaman dengan menjelaskan manfaat dari tanaman tersebut.
Kepala Desa Sukowidi, Sutopo menjelaskan bahwa Tanaman Obat Keluarga ini menjadi alternatif yang ramah lingkungan untuk menjaga kesehatan, dengan adanya program dari Tim KKN UNS dapat meningkatkan kesehatan lansia desa.
“Kegiatan KKN di Desa Sukowidi ini tidak hanya memberikan informasi saja kepada para masyarakat desa, terutama lansia. Akan tetapi, Tim KKN UNS memberikan dampak positif kepada para lansia untuk lebih memperhatikan kualitas kesehatan dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga,”imbuhnya.
Terwujudnya program pengenalan tanaman obat keluarga oleh tim KKN UNS di Desa Sukowidi ini diharapkan juga dapat membentuk pola pikir dan perilaku masyarakat supaya lebih peduli terhadap kesehatan.
Adapun bibit tanaman yang sudah dibagikan kepada lansia diharap dapat ditanam dan tumbuh sehingga bisa bermanfaat. “kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa yang telah berkontribusi secara nyata dengan upaya membantu meningkatkan kesehatan warga desa. Semoga kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas hidup sehat,” tutup Sutopo.