Inovatif! Mahasiswa KKN Kelompok 96 UNS Kenalkan Multi Fungsi Eco-Enzyme untuk Tingkatkan Hasil Pertanian

Eko Rudianto
09 Maret 2024 | 05.51 WIB Last Updated 2024-03-08T22:52:21Z

Sosialisasi Eco-Enzyme oleh Mahasiswa KKN Kelompok 96 UNS di Lingkungan Singolangu/Dok. Pribadi

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM : Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 96 Universitas Sebelas Maret (UNS), mengadakan sosialisasi pemanfaatan Eco-Enzyme sebagai cairan serbaguna kepada masyarakat Lingkungan Singolangu, Kelurahan Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Pengenalan Eco-Enzyme ini dipaparkan oleh Tegar Satriyo Pribadi, mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik UNS. Acara ini dilaksanakan di Gedung Pertemuan Kampung Susu Lawu pada Rabu, 28 Februari 2024. Dalam kesempatan itu, turut hadir perwakilan dari pihak Kelurahan Sarangan dan Ketua RT Singolangu untuk memberikan pendampingan secara langsung kepada Mahasiswa KKN Kelompok 96 UNS.

Acara tersebut tidak hanya menjelaskan tentang pemanfaatan Eco-Enzyme secara verbal, tetapi juga mengajak para peserta untuk melihat langsung proses pembuatan Eco-Enzyme dengan bahan-bahan sederhana yang telah disediakan. Para warga terlihat antusias mengikuti sosialiasi dan demonstrasi Eco-Enzyme dilihat dari jumlah peserta yang hadir lebih dari 40 orang.

Secara geografis Kelurahan Sarangan yang masih berada di kaki gunung lawu memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hal tersebut yang menjadikan Kelurahan Sarangan sebagai salah satu daerah yang terkenal dengan produk pertanian dan peternakannya. Tak heran, jika sampah organik rumah tangga mudah menumpuk di lingkungan ini.

Melihat potensi limbah pertanian yang masih belum termanfaatkan dengan maksimal, Mahasiswa KKN Kelompok 96 UNS berinovasi melakukan sosialisasi pemanfaatan sampah organik rumah tangga menjadi cairan Eco-Enzyme. Eco Enzyme sendiri merupakan cairan serbaguna yang terbuat dari fermentasi sisa sampah organik seperti limbah kulit buah dan sayuran yang dicampur dengan air dan gula merah.

Cairan Eco-Enzyme ini memiliki berbagai manfaat dalam bidang kesehatan, pertanian, maupun perbaikan kualitas lingkungan. Diantaranya, dapat dijadikan sebagai cairan pembersih serbaguna, hand sanitizer, pupuk tanaman organik, pembasmi hama, dan larutan pembersih sungai yang tercemar.  

Poster Pengertian, Bahan, Cara Pembuatan, dan Fungsi Eco-Enzyme/ Dok. Pribadi

Pembuatan Eco-Enzyme terbilang cukup mudah untuk dipraktikkan. Para warga hanya perlu menyiapkan gula merah, sampah organik, dan air dengan perbandingan 1:3:10. Gula yang digunakan sendiri dianjurkan benar-benar murni tanpa campuran apapun. Sementara, untuk sampah organik, disarankan memilih bagian yang masih bagus, tidak busuk, berulat, maupun tercampur dengan cairan lain seperti minyak.

Bahan-bahan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam wadah plastik tertutup, seperti galon air mineral dengan volume maksimal air adalah 60 persen dari volume wadah. Setelah semua bahan tercampur menjadi satu, galon kemudian ditutup rapat agar terjadi proses fermentasi. Butuh waktu kurang lebih 90 hari untuk memanen cairan Eco-Enzyme. Dalam prosesnya sendiri, warga dianjurkan untuk sesekali membuka tutup galon pada satu minggu pertama, satu bulan sekali, hingga tiga bulan sekali untuk membuang gas yang dihasilkan dari proses fermentasi tersebut. Hal itu bertujuan untuk menghindari ledakan dari gas yang ada di dalam galon.

Meskipun sederhana dan memakan waktu yang cukup lama dalam proses fermentasinya, sosialiasi ini diharapkan dapat menjadi sebuah inovasi baru yang berdampak bagi warga sekitar. Selain itu, pengenalan Eco-Enzyme ini juga diharapkan dapat menyadarkan masyarakat sekitar tentang pentingnya memanfaatkan limbah organik yang sebelumnya terbuang sia-sia, menjadi bahan yang lebih berguna. Terlebih mayoritas dari masyarakat di Lingkungan Singolangu, Kelurahan Sarangan yang bekerja dibidang pertanian dan peternakan. Sehingga, kehadiran Eco-Enzyme ini dapat diimplementasikan sebagai pupuk tanaman maupun pestisida yang berpotensi dalam meningkatkan kualitas hasil pertanian warga sekitar. Meskipun dengan bahan-bahan sederhana dan minim biaya, dampaknya bagi lingkungan akan sangat terasa.

Penulis: Abdurrobby Rahmadi, Novema Kumalasari

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): Dr. Yayan Suherlan, S.Sn.,M.Sn.

Lokasi KKN: Lingkungan Singolangu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Inovatif! Mahasiswa KKN Kelompok 96 UNS Kenalkan Multi Fungsi Eco-Enzyme untuk Tingkatkan Hasil Pertanian

Trending Now