Ini Tradisi “Ruwat Desa” Medalem Tulangan Sidoarjo

06 Maret 2024 | 13.37 WIB Last Updated 2024-03-06T07:32:43Z


SIDOARJO| JATIMSATUNEWS.COM - Di tengah pedesaan di Indonesia, sebuah tradisi yang dikenal sebagai "Ruwat Desa" memiliki tempat khusus dalam tatanan budaya masyarakat.  Praktik kuno ini melibatkan kerja sama kolektif dan saling mendukung di antara penduduk desa.  

Begitupun dengan Desa Medalem yang termasuk di wilayah Kecamatan Tulangan  Kabupaten Sidoarjo, pada hari Selasa Pagi (05/03/2024) mengadakan upacara ruwat desa yang bertempat di Candi Mumbul. 

Tradisi tersebut sudah dilaksanakan dari tahun ke tahun sebelum ditemukan  Candi Mumbul, suda ada yang namanya ruwat desa.

Menurut bapak Kepala Desa Medalem yang akrab disapa dengan Bapak Santoso ini, memaparkan jika ruwat desa ini bertujuan untuk mendoakan desa Medalem dan warganya agar selalu diberi kesejahteraan, perlindungan dan kesehatan oleh Yang Maha Kuasa.

Setiap tahun upacara ruwat desa Medalem ini mengambil tempat tidak jauh dari kantor Balai Desa yakni di punden candi mumbul. Sebelum berupa candi tempat itu berupa pohon besar.

Menurut penuturan ahli kunci Candi Mumbul yang punya nama asli Bapak Tamaji yang akrab disapa pak Glendang, "Candi mumbul ditemukan pada tahun 1992 yang pada waktu itu  pak Glendang bermimpi bertemu dengan  Ratu Ayu Pandansari dalam mimpi tersebut sang Ratu berpesan untuk menebang pohon besar yang ada diatas candi, pak Glendang kemudian menyampaikan tentang perihal mimpi tersebut kepada warga dan di tebanglah pohon besar itu tetapi belum berani sampai akar-akarnya atau dongkel. Akan tetapi pak Glendang disuruh sama Ratu Ayu Pandansari supaya menebang atau mencabut akar besar/dongkel pohon tersebut setelah dicabut dan dihilangkan dongkelnya baru terlihat ada semacam  batu bata seperti pondasi akhirnya teruslah digali sampai akhirnya terlihat seperti pondasi atau setengah dari bangunan sebuah candi".

Dalam mimpi tersebut Ratu Ayu juga berpesan agar jangan merusak atau menghilangkan bangunan tersebut tetapi diminta supaya dijaga dan dirawat, disamping itu juga Ratu Ayu Pandansari memberitahu tentang keberadaan jasadnya dimakamkan yaitu disamping candi.

Konon itulah perihal mimpi dari pak Glendang yang sekarang jadi juru kunci candi, karena keberadaannya yang tiba-tiba dan dari bawah tanah mumbul keatas sama warga disepakati diberi nama CANDI MUMBUL, kedengarannya aneh tapi nyata adanya.


Acara ruwat desa Medalem diawali malam sebelumnya yakni pada hari Senen malam (04/03/2024) dengan mengadakan pengajian dengan menggundang ustad yang lagi viral di Sidoarjo yaitu Gus Peyek yang bertempat di Balaidesa Medalem. Selasa pagi ritual ruwat des dengan Syukuran tumpeng di punden Candi Mumbul, ditutup pada malam harinya dengan pagelaran wayang kulit yang didatangkan dari Jombang.


Ruwat Desa merupakan bukti nilai-nilai abadi komunitas, kerja sama, dan warisan budaya dalam masyarakat Indonesia.(zeera)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ini Tradisi “Ruwat Desa” Medalem Tulangan Sidoarjo

Trending Now