SIDOARJO | JATIMSATUNEWS.COM - 7 Maret 2024 - Malam Jum'at Wage, Pendopo balai Desa Sidokepung Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo dipenuhi oleh aroma kebudayaan yang kental. Pagelaran Wayang Kulit dengan dan campur sari semalam suntuk menjadi magnet bagi warga setempat dan pengunjung dari sekitar.
Dengan lakon " Wahyu Tirto Manik" yang menggugah, pagelaran ini bukan sekadar hiburan semata. Lebih dari itu, pagelaran tersebut merupakan wujud syukur kepada Allah SWT sekaligus tasyakuran ruwat desa Sidokepung. Kehadiran pengunjung menjadi bukti rasa terima kasih pemerintah desa kepada warga atas kebersamaan dan kebersyukuran yang terjalin.
Dalang Ki Johan Susilo menggambarkan cerita wayang dengan penuh kesan dan makna. Sementara itu, dalam rangkaian acara, tokoh agama setempat Gus Nor Chudori menyampaikan ucapan syukur dan Do'a kepada Allah SWT serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
"Salam budaya dengan keberkahan dan ridhonya Desa Sidokepung menggelar selamatan, barian, dan sedekahan dalam rangka ruwah desa. Acara ini menjadi momen penting untuk mengenang peran tokoh-tokoh sejarah seperti mbah Raden Aryo Kasman Singodiarjo, Syeh Ahmadnudin, dan Ki Ageng Sapujagad,"
Generasi penerus di desa ini berkomitmen untuk meneruskan warisan budaya dan sejarah, seperti yang tersemat dalam pepatah Jawa, "Memayu Hayuning Bawono Ambrasto Dur Angkoro". Melalui pagelaran wayang kulit, pengajian umum, khotmil Quran, dan santunan anak yatim, mereka berupaya melestarikan nilai-nilai luhur yang ditinggalkan oleh para leluhur.
Dalam penutup acara, semangat untuk terus menjaga dan menghidupkan warisan leluhur seperti Atimu gawe aji ajimu, suryo pancering iman, dan jagadmu gawenen panggung ben uripmu dunung menjadi pesan yang menggema. Dengan itu, Desa Sidokepung berharap untuk terus merangkai kebersamaan dan kebahagiaan dalam jejak sejarah yang terus dilanjutkan.