Desa Tapak dipilih menjadi lokasi penyuluhan dikarenakan sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani dan peternak. Mayoritas petani Desa Tapak masih beranggapan bahwa azolla merupakan tanaman pengganggu atau gulma. Sejatinya, azolla memiliki banyak manfaat seperti dapat meningkatkan kesuburan tanaman padi dan berat ternak.
Azolla memiliki unsur hara nitrogen dan kandungan protein yang tinggi, sehingga cocok apabila diolah menjadi pupuk organik dan dijadikan campuran bahan pakan ternak khususnya ayam petelur, sapi, dan kambing. Selain itu, azolla juga terbukti menjadi andalan peternak modern untuk meningkatkan produksi telur ayam.
Isti Khomah Ayu Ika Riyani Anggi, selaku ketua pelaksana program KKN ‘Penyuluhan Pemanfaatan Azolla Sebagai Pupuk Organik dan Alternatif Bahan Pakan Ternak Tinggi Nutrisi’ menyampaikan tujuan dari penyuluhan ini tak lain untuk memberikan edukasi kepada para petani dan peternak Desa Tapak akan manfaat dari penggunaan azolla sebagai pupuk organik dan alternatif bahan pakan ternak.
“Tujuan diadakan penyuluhan ini untuk memberikan edukasi kepada petani dan juga peternak di Desa Tapak terkait manfaat penggunaan azolla sebagai pupuk organik dan alternatif bahan pakan ternak,” ujar Anggit.
Selain penyuluhan mengenai manfaat azolla, kelompok KKN 90 UNS juga melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik dari tanaman azolla yang dipandu oleh Angelo Di Lorenzo selaku narasumber. Pada pelatihan tersebut, narasumber menjelaskan terdapat dua cara untuk membuat pupuk organik dari azolla yaitu dapat diolah menjadi pupuk padat maupun pupuk cair.
Para petani dan peternak Desa Tapak yang hadir dalam acara penyuluhan tersebut tampak antusias selama keberlangsungan acara. Di akhir acara, mahasiswa KKN kelompok 90 UNS membagikan 50 bibit azolla gratis kepada para petani dan peternak Desa Tapak dengan tujuan agar petani maupun peternak tersebut dapat menerapkan pembuatan pupuk azolla menjadi pupuk organik dan campuran bahan pakan ternak secara mandiri.
Penulis: Anggit Wedya Rini